SERANG, BANPOS -Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Pusat di Jakarta mengimbau kepada masyarakat pesisir agar waspada akan potensi banjir atau rob dari tanggal 14 sampai 26 Februari 2023.
Khusus untuk wilayah Provinsi Banten, rob terjadi di wilayah pesisir utara diprediksi terjadi dari tanggal 17 sampai 23 Februari, Barat tanggal 16 sampai 26 Februari dan Selatan 18 sampai 26 Februari.
Berdasarkan siaran pers yang dikeluarkan oleh BMKG pada tanggal 13 Februari, disampaikan oleh KepalaPusat Meteorologi Maritim, Eko Prasetyo, adanya fenomena Super New Moon atau fase Bulan Baru yang bersamaan dengan Perigee (Jarak terdekat bulan ke bumi) pada tanggal 20 Februari 2023 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.
“Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, diantaranya Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Banten, utara DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, utara Papua, Papua Selatan,” kata Eko dalam siaran persnya.
Adapun untuk potensi banjir pesisir ini berbeda waktu, hari dan jam di tiap wilayah yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG,” kata Eko.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang, Tarjono dalam pesan tertulisnya menegaskan, terkait fase bulan baru dan jarak terdekat antara bulan dan bumi, mempunyai potensi terjadinya air laut pasang dan bisa mengakibatkan banjir pesisir atau banjir rob.
“Fenomena ini merupakan fenomena alam biasa, jadi ada tiga fase bulan yang dapat mempengaruhi air laut menjadi pasang, yaitu fase bulan baru, fase bulan purnama dan fase bulan gelap atau mati. 3 hari sebelum dan sesudah fase-fase tadi mempunyai potensi terjadinya banjir pesisir,” ungkapnya seraya mengatakan waktu kejadian dan tinggi air pasangnya pada masing-masing daerah berbeda-beda.
Kepala Pelaksana BPBD Banten Nana Suryana mengimbau masyarakat yang berada di pesisir wilayah Banten untuk mewaspadai potensi banjir rob sesuai dengan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG.
“Potensinya hampir di seluruh wilayah pesisir Banten. Bahkan yang biasa tidak terkena, kali ini bisa saja terkena rob,” katanya.(RUS/PBN)
Discussion about this post