Plt Kepala BP3MI Banten Dharma Saputra kepada wartawan kemarin mengatakan, bahwa berdasarkan data pelayanan penempatan kerja PMI pada tahun 2022 ditargetkan sebanyak 7.500 PMI dan terealisasi sebanyak 15.668 PMI atau naik 209 persen.
Ia menjelaskan, dengan terjadinya peningkatan penempatan pekerja migran ini ke luar negeri dipengaruhi oleh adanya pandemi Covid-19 yang telah berdampak terhadap sektor kebutuhan kerja di dalam negeri.
“Jadi saat pandemi beberapa tahun lalu yang menimbulkan kesulitan bagi PMI untuk bekerja di dalam negeri, sehingga mereka banyak yang melihat peluang kerja di luar negeri,” terangnya.
Ia mengungkapkan, selain penempatan yang melampaui target, pada sisi penanganan pekerja migran terkendala pun mengalami hal yang sama. Dimana, sejumlah 9.094 PMI dari target 1.597 PMI tersebut alami kendala seperti deportasi, sakit, dan penempatan ilegal Calon PMI (CPMI).
“Terkait pencegahan penempatan ilegal itu ada 3.012 CPMI yang berhasil diselamatkan oleh BP3MI Banten berkolaborasi dengan Imigrasi Bandara Soekarno Hatta,” ujarnya.
Dari data yang Ia dapatkan, sebagian besar CPMI yang tidak memiliki kelengkapan dokumen untuk bekerja ini, terjaring di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) bandara penerbangan.
Kemudian, negara tujuan penempatan ilegal CPMI ini bervariasi, terbanyak adalah ke Malaysia, Kamboja, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Singapura, sedangkan mayoritas korban berjenis kelamin laki-laki.
Berkaca dari capaian di tahun 2022, Putra menyampaikan bahwa BP3MI Banten memiliki enam resolusi di tahun 2023 untuk meningkatkan pelayanan dan pelindungan terhadap PMI.
Discussion about this post