JAKARTA,BANPOS – Manajemen Arema FC mempertimbangkan bakal membubarkan klub Arema FC menyusul aksi unjuk rasa berujung kericuhan oleh oknum suporter Aremania.
Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia ( PT AABBI) Tatang Dwi Arfianto mengatakan, direksi dan manajemen langsung berkumpul pascainsiden kericuhan saat demontrasi depan ‘Kandang Singa’, Minggu (29/1)
“Kami sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan, kami akan terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal. Tentu kami merespon atas insiden ini. Direksi dan manajemen berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa,” kata Tatang dilansir laman resmi suporter Aremania, Senin (30/1).
Menurutnya, Arema memilih tetap eksis karena memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepak bola, utamanya Arema. Sebut saja UMKM, pedagang kaki lima, sampai usaha kecil lainnya.
“Tapi jika dirasa Arema ini dianggap mengganggu kondusifitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa, tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” imbuhnya.
Tatang menyebut, pasca Tragedi Kanjuruhan, klub Arema tidak berdiam diri saja. Menurutnya, serangkaian upaya sudah ditempuh, mulai membuka crisis center untuk membantu penanganan korban.
Pihak klub juga harus menghadapi proses dan gugatan hukum, baik pidana maupun perdana. Lalu, Arema juga memberikan layanan trauma healing.
“Kami juga berupaya menjaga eksistensi klub agar tetap menjalani kompetisi meskipun dengan berbagai sanksi dan denda dari federasi, serta menjaga eksistensi klub agar tetap bertahan,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan Aremania melakukan unjuk rasa di depan kantor Arema FC. Sayang, aksi tersebut berujung ricuh.
Kericuhan terjadi sesaat massa dan penjaga kantor Arema FC terlibat gesekan. Batu hingga cat dilemparkan massa ke arah kantor Arema FC.
Usai kericuhan tersebut, sejumlah penjaga kantor Arema FC mengalami luka-luka. Bahkan ada 3 orang yang harus dilarikan ke RSSA Malang karena membutuhkan perawatan medis.
Polisi telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan sedang melakukan pendalaman untuk mengusut penyebab kericuhan terjadi.
Polisi menyebutkan telah mengamankan 107 pasca kericuhan itu. Saat ini polisi masih menggali keterangan orang yang diduga terlibat perusakan kantor Arema FC tersebut.(RMID)
Discussion about this post