JAKARTA, BANPOS – Pertamina Hulu Indonesia (PHI) telah menyiapkan sederet strategi untuk menghadapi tantangan operasi dan dinamika bisnis hulu migas di Tahun 2023 dan tahun-tahun berikutnya.
Manager Communication Relations & CID Regional Kalimantan Dony Indrawan, mengatakan PHI menetapkan target 2023 yang agresif sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pencapaian target produksi nasional.
Yaitu kata dia, produksi minyak sebesar 63,4 MBOPD dan produksi gas 668,5 MMSCFD.
“Kami pun menetapkan target pengeboran dengan jumlah yang lebih tinggi dari tahun 2022, yaitu 198 sumur pengembangan/eksploitasi, 5 sumur eksplorasi, serta 337 workover,” jelas Dony saat diskusi bersama para editor dan pemimpin redaksi media nasional, Selasa (17/1).
PHI juga mengambil langkah-langkah strategis terkait optimasi portofolio baik dalam kegiatan eksplorasi, development, optimasi produksi, dan sinergi operasi serta upaya menjaga keandalan fasilitas produksi untuk mencapai target perusahaan.
“Perusahaan juga mendorong implementasi digitalisasi tepat guna untuk meningkatkan kolaborasi, bisnis, dan inovasi untuk mewujudkan operasi migas yang efisien dan agile,” tegas Dony.
Menghadapi tahun 2023 lanjut Dony, Perusahaan mempersiapkan berbagai strategi. Antara lain, kegiatan ekplorasi yang agresif untuk mencari sumber daya baru, optimasi baseline dan development untuk meningkatkan produksi.
Selain itu, peningkatan sinergi dan pengadaan bersama dengan entitas Pertamina grup, serta evaluasi dan optimasi terhadap asset portofolio.
Pihaknya percaya bahwa keberlanjutan operasi dan bisnis migas Perusahaan berperan penting dalam mendukung keberlangsungan penyediaan energi nasional dan pembangunan ekonomi Indonesia.
“Kami juga berkomitmen untuk menerapkan prinsip ESG (Environment, Social, Governance) dalam setiap kegiatan operasi dan bisnis migas perusahaan sehingga mampu menghasilkan energi yang berkelanjutan bagi Indonesia dan mendukung strategi Pertamina untuk zero emission.” tegas Dony.(RMID)
Discussion about this post