JAKARTA, BANPOS – Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menegaskan, pemanfaatan teknologi atau digitalisasi dalam dunia pendidikan merupakan suatu keniscayaan. Keterlambatan dalam bertransformasi digital akan membuat bangsa ini terdisrupsi.
“Setelah berhasil menghadapi pandemi Covid-19, kini bangsa Indonesia juga harus bersiap menghadapi berbagai disrupsi dan persoalan pascapandemi Covid-19, tidak terkecuali di dunia pendidikan. Para stakeholder harus mampu menghadapi berbagai tantangan pendidikan pascapandemi Covid-19, sekaligus menjawab tantangan digitalisasi di bidang pendidikan yang berkembang pesat selama pandemi Covid-19,” ujar Bamsoet, usai menerima CEO dan Owner Greatedu, Ade Irma Setya Negara dan Andi Rahmat, serta Rektor Universitas Terbuka Prof Ojat Darojat, di Jakarta, Minggu (27/11).
Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, digitalisasi di bidang pendidikan harus menjadi solusi agar proses pembelajaran di sekolah ataupun perguruan tinggi bisa terbebas dari segala bentuk belenggu keterbatasan. Pemanfaatan teknologi harus menjadi media yang mampu menopang penyelenggaraan pendidikan. Sehingga hambatan jarak, ruang dan waktu, tidak lagi menjadi persoalan.
“Dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 serta menyongsong Society 5.0, program pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi yang sudah meningkat pesat. Pada dharma pendidikan, perguruan tinggi diharapkan dapat melaksanakan sistem pembelajaran yang lebih inovatif melalui penyesuaian kurikulum pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik,” kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, diperlukan pula peningkatan kapasitas peserta didik dalam karakter dan pemikiran, sehingga mampu bersaing dan berjuang dalam kondisi tersulit. Proses pembelajaran juga perlu dioptimalkan sehingga tidak hanya dilaksanakan secara face to face, melainkan juga blended learning maupun full online learning, sehingga dapat meningkatkan intensitas komunikasi belajar antara pengajar dan peserta didik.
Discussion about this post