TURKI, BANPOS – Kelompok separatis Partai Pekerja Kurdistan (PKK) membantah terlibatan dalam ledakan di Istanbul, Turki, akhir pekan lalu.
Mereka menegaskan, tidak menjadikan warga sipil sebagai sasaran.
Dilansir Eronews, selain PKK, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin suku Kurdi juga telah membantah tuduhan pejabat Turki tentang keterlibatan SDF dalam serangan itu.
Dalam keterangannya, Senin (14/11), komandan SDF, Mazloum Abdi, mengatakan kelompoknya tidak terlibat dalam peristiwa yang terjadi di Jalan Istiklal, Minggu (13/11). Menurut kelompok itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, tengah berusaha mengumpulkan dukungan internasional terkait rencana meluncurkan serangan baru ke Suriah utara menjelang pemilihan tahun depan.
Televisi swasta NTV memberitakan, polisi menyebut tersangka utama adalah seorang wanita Suriah yang bekerja untuk militan Kurdi. Selain itu, ada 46 orang yang telah ditahan. Rekaman polisi yang dibagikan kepada media Turki menunjukkan seorang wanita muda dengan kaus ungu ditangkap di sebuah flat Istanbul.
NTV melaporkan polisi menamai terduga pelaku sebagai Alham Albashir dan mengatakan dia ditangkap pada pukul 02.50 dini hari di pinggiran kota Istanbul. Media lokal mengatakan dia adalah seorang agen intelijen PKK yang terlatih dan berusia 23 tahun.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri, Suleyman Soylu, menuduh Partai Pekerja Kurdistan (PKK) sebagai dalang di balik aksi ini.
“Penilaian kami adalah bahwa perintah untuk [melakukan] serangan teror mematikan ini datang dari daerah Ayn al-Arab [Kobane] di sebelah utara Suriah,” ujarnya. Ia mengatakan markas PKK di Suriah berada di distrik itu.
Ledakan di kawasan favorit turis asing tersebut terjadi Minggu (13/11), telah menewaskan enam orang dan 81 lainnya luka-luka. Erdogan menyebut insiden itu sebagai serangan bom yang “berbau terorisme”.(RM.ID)
Discussion about this post