INDONESIA, BANPOS – Kepastian Perseteruan antara Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto vs Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief makin jauh dari perdamaian.
Bukannya akur, keduanya sekarang malah perang lagi. Kali ini perang Andi vs Hasto terkait partai sombong. Ayo siapa yang menang!!!
Perseteruan Andi dengan Hasto yang entah ke berapa ini, berawal saat Andi ditanya soal wacana Demokrat merapat ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Pertanyaan ini menanggapi omongan Ketum Golkar, Airlangga Hartarto yang menyebut ada dua parpol yang ada di DPR, bakal merapat ke KIB. Namun, Airlangga tak menyebut secara spesifik siapa 2 partai itu.
Apakah Demokrat? Menjawab itu, Airlangga hanya bilang, komunikasi yang dilakukan Golkar dengan Demokrat memang cukup intens. Bahkan, Menko Perekonomian ini, menyebut komunikasi antara Golkar dan Demokrat sudah berlangsung cukup lama.
Menanggapi pernyataan Air langga itu, Andi bersuara. Dia tidak membantah komunikasi Demokrat dengan semua parpol terus berjalan. Namun, saat ini lanjut dia, Demokrat sedang berkomunikasi intens dengan NasDem dan PKS.
Sebagai parpol, lanjut dia, komunikasi antar parpol hal yang wajar. Menurutnya, semua parpol seperti Golkar, PAN, PPP, NasDem, Gerindra mau berkomunikasi.
“Ini partai tidak sombong,” kata Andi, kemarin.
Andi pun menilai sebagian besar politisi di PDIP pun mau berkomunikasi dengan Demokrat. “Hanya kubu Pak Hasto yang tidak mau berkomunikasi yang aliran sombong. Saya kira, itu hak dari PDIP, tapi paling tidak Koalisi Perubahan dan Koalisi Indonesia Bersatu dan koalisi Pak Prabowo, partai yang mau berkomunikasi, termasuk PKB juga, yang sama-sama sadar bahwa membangun negara ini tidak bisa sendirian. Harus bareng-bareng,” ujarnya.
Menanggapi omongan ini, Ketua DPP PDIP Said Abdullah langsung pasang badan. Ia membantah ada kubu-kubuan di partainya. “Di PDIP tak ada kubu. Itu saya pastikan,” kata Said, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.
Said mengingatkan agar Andi tidak bikin rusuh. “Andi Arief jangan coba-coba memecah belah PDIP seakan-akan di PDIP ada kubu-kubuan. Kami nggak pernah mengenal kubu di PDIP. Jangan sampai di Demokrat banyak kubu, banyak faksi, tiba-tiba dia nembak PDIP, itu salah alamat,” katanya.
Discussion about this post