CHINA, BANPOS – Pagi ini nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,43 persen ke level Rp 15.670 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 15.707 per dolar AS.
Pergerakan mata uang di kawasan Asia mayoritas menguat terhadap dolar AS. Baht Thailand naik 0,23 persen, peso Filipina menguat 0,32 persen, won Korea Selatan melesat 1,03 persen, yuan China naik 0,03 persen, ringgit Malaysia naik 0,07 persen, dolar Singapura minus 0,07 persen, dan yen Jepang turun 0,08 persen.
Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menguat 0,08 persen ke level 110,13. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,15 persen ke level Rp 15.696, terhadap poundsterling Inggris minus 0,71 persen ke level Rp 18.052, dan terhadap dolar Australia melemah 0,06 persen ke level Rp 10.137.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, nilai tukar rupiah terdongkrak karena data ekonomi Indonesia yang tumbuh 5,72 persen di kuartal III-2022. Namun meski begitu, mata uang Garuda masih cenderung tertekan, meskipun data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2022 positif.
“Ini disebabkan dari ekseternal sentimen datang dari pejabat China, yang menegaskan komitmen untuk mempertahankan pembatasan pergerakan terkait Covid-19,” katanya dalam riset, Selasa (8/11).
Selain itu, sentimen juga datang dari AS dengan non-farms payrolls yang meningkat, tetapi tingkat pengangguran naik menjadi 3,7 persen dari 3,5 persen di September. Ibrahim memproyeksi, sepanjang hari ini nilai tukar rupiah berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.680 – Rp 15.740 per dolar AS.
(RM.ID)
Discussion about this post