Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang saat ini telah mengangkut tumpukan sampah sebanyak 1.200 meter kubik di sepanjang Pantai Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang. Pelaksanaan pembersihan sampah tersebut dilakukan DLH bersama dengan PLTU 2 Labuan, unsur Forkopimcam, Aparatur Desa Teluk dan masyarakat setempat.
Kepala Bidang Persampahan DLH Kabupaten Pandeglang, Asep Wawan membenarkan bahwa tumpukan sampah yang ada di pesisir Pantai Teluk sudah diangkut.
“Saat ini kondisi area Pantai Teluk sudah bersih dari sampah. Diharapkan warga tidak lagi buang sampah sembarangan,” kata Asep Wawan kepada wartawan, Minggu (23/10).
Menurutnya, proses pembersihan sampah Desa Teluk tersebut dilakukan dengan mengerahkan dua alat berat dan delapan unit dump truk dengan waktu kerja selama enam hari terhitung sejak tanggal 17 Oktober 2022 lalu.
“Proses pengangkutan sampah ini untuk selanjutnya dilakukan secara berkelanjutan. Kondisi saat ini diharapkan dapat terjaga dengan baik, sehingga membuat Pantai Teluk menjadi lebih bersih dan indah,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Labuan, Ace Jarnuji mengatakan, pihaknya mengajak kepada seluruh masyarakat Kecamatan Labuan untuk berdisiplin agar tidak membuang sampah ke pantai.
“Agar siapapun tidak membuang sampah ke pantai atau ke sungai. Karena sampah bukan hanya membawa penyakit, tetapi juga dapat mengakibatkan terjadinya bencana,” katanya.
Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Mathla’ul Anwar Banten, Eko Supriatno menyambut baik dengan dibersihkannya tumpukan sampah yang sudah menahun di Pantai Teluk Labuan oleh DLH bersama stakeholder terkait dan masyarakat.
“Masalah sampah bukan saja menjadi beban dan tanggung jawab pemerintah, akan tetapi menjadi tanggung jawab semua pihak. Penanganan sampah secara komprehensif yang berarti dilakukan secara profesional dengan memanfaatkan teknologi ramah lingkungan,” katanya.
Menurutnya, penanganan sampah di Banten masih belum menemukan jalan keluar pengelolaan sampah yang efektif. Terkait hal ini, pemerintah bersama masyarakat harus mengubah paradigma kelola sampah.
“Sehingga sampah tidak lagi menjadi beban dan masalah, akan tetapi menjadi berkah secara lingkungan dan memiliki nilai komersial. Kini bukan lagi saatnya untuk menggagas, merencanakan bagaimana menangani sampah, akan tetapi mulailah dengan cara praktis yang murah dan sampah akan tertangani,” ungkapnya.(dhe/pbn)
Discussion about this post