PANDEGLANG, BANPOS-Focal poin perempuan penyintas Tsunami yang mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari Pattiro dan Yappika Actionaid, inisiasi dan meresmikan pembangunan “Rompok Awewe” yang merupakan rumah aman perempuan atau Woman Friendly Space (WFS).
Dalam peresmian tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Yappika Actionaid, Pattiro Banten, unsur Muspika dan aparatur desa setempat serta Focal Poin perempuan. Selain itu juga dihadiri oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diantaranya Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dindikpora) dan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pandeglang.
Perwakilan Yappika Actionaid, Indi mengatakan, Rumah Awewe atau WFS merupakan tempat bagi para perempuan untuk memberdayakan dirinya dengan meningkatkan kreatifitas dan kapasitas para perempuan melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat.
“Rompok Awewe An-Nisa Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumur, merupakan salah satu dari 2 WFS yang dimiliki Kecamatan Sumur. Berdirinya Rompok Awewe ini juga atas bantuan dari Pattiro dan Yappika Actionaid,” kata Indi usai peresmian Rompok Awewe beberapa waktu lalu.
Menurutnya, dibangunnya Rompok Awewe ini sangat penting terutama untuk perlindungan perempuan dan anak, sehingga kedepannya dapat digunakan kegiatan edukasi.
“Diharapkan kedepannya Rompok Awewe ini bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan edukasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak,” terangnya.
Hal senada disampaikan Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan DP2KBP3A Kabupaten Pandeglang, Enong Iroh Rohayah menyampaikan bahwa kedepannya akan bekerjasama dengan focal poin perempuan untuk melaksanakan lima arahan Presiden RI.
“Lima arahan tersebut yaitu meningkatkan peran ibu dalam mendidik anak, meningkatkan kewirausahaan perempuan, mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak, mencegah perkawinan anak dan mencegah terjadinya pekerja anak,” katanya.
Untuk melaksanakan lima arahan Presiden tersebut, lanjut Enong, nantinya akan dilaksanakan di Rompok Awewe sebagai pusat kegiatan pemberdayaan dan perlindungan perempuan.
“Nantinya pusat kegiatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan perempuan dilaksanakan disini,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dindikpora Kabupaten Pandeglang, Toto Sutoto mengatakan, bangunan yang paling penting adalah keberlangsungan pemanfaatannya.
“Jangan sampai setelah bangunan tersedia, tapi tidak dimanfaatkan dengan baik. Rompok Awewe untuk menjalankan fungsi edukasi, bisa dijadikan PAUD agar anak-anak usia dini di Huntap bisa mendapatkan hak pendidikannya,” katanya.(dhe/pbn)
Discussion about this post