Banten Pos
  • PEMERINTAHAN
  • PERISTIWA
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OLAHRAGA
  • NASIONAL
No Result
View All Result
  • PEMERINTAHAN
  • PERISTIWA
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OLAHRAGA
  • NASIONAL
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home NASIONAL

Sosialisasi Pencegahan Hepatitis Kudu Semasif Penanganan Covid

Panji Romadhon by Panji Romadhon
Mei 11, 2022
in NASIONAL
0
Sosialisasi Pencegahan Hepatitis Kudu Semasif Penanganan Covid

Ilustrasi hepatitis.

Penyakit hepatitis akut merupakan ancaman baru, khususnya bagi anak Indonesia. Apalagi, dampak hepatitis akut bagi usia anak lebih bahaya ketimbang Covid-19.

Jika sosialisasi pencegahan Covid-19 dengan protokol kesehatan (prokes) mampu membentuk sikap waspada mayoritas masyarakat, maka untuk hepatitis akut juga pasti bisa. Kalau perlu, sosialisasi pencegahannya lebih masif dari Covid-19.

Baca Juga

BRI Luncurkan Social Bond Rp5 T, Pertama Kali di Indonesia

Ajak Nasabah Waspada, BNI Larang Beri Kode OTP Sembarangan

“Seluruh lapisan masyarakat harus mendapat informasi bagaimana mencegah dan tahu apa yang harus dilakukan jika anak terkena hepatitis akut. Harus gencar seperti prokes 3M Covid, sampai pelosok permukiman penduduk,” ujar Sosiolog Hermawan Pancasiwi dalam diskusi virtual, kemarin.

Pemerintah perlu memanfaatkan seluruh kanal media. Mulai dari media massa cetak, elektronik serta media sosial (medsos). Tidak hanya itu, imbauan juga harus dilakukan di area publik sampai di tingkat RT/RW.

“Saya kira sosialisasi untuk pencegahan Covid-19 juga bisa dilakukan untuk hepatitis akut. Jangan terlambat,” pinta Hermawan.

E-Paper Terbaru

E-Paper BANPOS Terbaru

Hingga Senin (9/5), Indonesia sudah mencatat empat kematian anak yang diduga disebabkan hepatitis akut. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, tiga dari empat anak yang datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi stadium lanjut, sehingga berujung kematian. Rinciannya, dua di Jakarta dan satu di Tulungagung.
Dalam tiga kasus pertama, anak berusia 2 tahun sudah mendapatkan vaksinasi hepatitis, usia delapan mendapatkan vaksinasi Covid-19 satu kali dan vaksin hepatitis lengkap, dan usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan hepatitis lengkap.

Ketiga anak tersebut negatif Covid-19 dan berdasarkan hasil investigasi, satu kasus memiliki penyakit penyerta.

Selain sosialiasi prokes, Pemerintah juga disarankan segera membuat protokol penanganan pasien di tengah penyebaran hepatitis akut yang sudah menyebar.

Protokol tersebut harus dibuat demi mencegah makin banyaknya korban jiwa akibat hepatitis misterius ini.

“Tentu kita ingin tidak ada lagi anak-anak yang menjadi korban. Maka protokol kesehatan pencegahan hepatitis dibutuhkan untuk menghindari bertambah banyaknya korban,” harapnya.Pakar Sosial Universitas Katolik (Unika) Soegidjapranata ini menilai, penghentian penyebaran bisa dilakukan dengan langkah preventif. Sehingga ketika ditemukan penyebab utamanya, bisa langsung dilakukan upaya penghentian.

Page 1 of 2
12Next
ShareTweetSend

Berita Terkait

Uniknya Cara Persib Kenalkan Al Hamra Hehanussa kepada Publik
OLAHRAGA

Uniknya Cara Persib Kenalkan Al Hamra Hehanussa kepada Publik

Juni 23, 2025
Liverpool Ngebet Datangkan Malick Fofana, Tapi Harus Jual Federico Chiesa Dulu
OLAHRAGA

Liverpool Ngebet Datangkan Malick Fofana, Tapi Harus Jual Federico Chiesa Dulu

Juni 23, 2025
Arsenal Siap Ulangi ‘Trik Ozil’, Incar Transfer Rodrygo Goes dari Real Madrid
OLAHRAGA

Arsenal Siap Ulangi ‘Trik Ozil’, Incar Transfer Rodrygo Goes dari Real Madrid

Juni 23, 2025
Gegara Kebiasaan Buruk, Perjalanan Dinas Inspektorat Lebak Jadi Temuan
PEMERINTAHAN

Gegara Kebiasaan Buruk, Perjalanan Dinas Inspektorat Lebak Jadi Temuan

Juni 23, 2025
Seleksi Direksi BPRS CM Diminta Bebas Intervensi
PEMERINTAHAN

Seleksi Direksi BPRS CM Diminta Bebas Intervensi

Juni 23, 2025
Direktur Utama BRI Hery Gunardi saar Penerbitan Obligasi Berwawasan Sosial Berkelanjutan BRI Tahap 1 Tahun 2025 di Kantor Pusat BRI Jakarta, Rabu (18/6/2025). (Foto: Dok. BRI)
NASIONAL

BRI Luncurkan Social Bond Rp5 T, Pertama Kali di Indonesia

Juni 23, 2025
Next Post
Pelototin Tuh Bos, Proses Pengisian PJ Kepala Daerah

Pelototin Tuh Bos, Proses Pengisian PJ Kepala Daerah

Discussion about this post

  • Tangkapan layar surat usulan peserta PKN II dari Pemprov Banten.

    Siap Isi 15 Jabatan Kosong, Pemprov Banten Usulkan 15 Calon Peserta PKN II

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sosok yang Digadang-gadang Bakal Jadi Sekda Kota Serang Gantikan Nanang Saefudin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Viktor Gyokeres Selangkah Lagi Gabung Arsenal, Gaji Fantastis dan Siap Antar Gelar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Di Bawah Rezim Budi-Agis, Nanang Dinilai Tak Cocok Jadi Panglima ASN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jika Pilih Ollie Watkins Ketimbang Benjamin Sesko atau Viktor Gyokeres, Ini Risiko yang Bakal Dihadapi Arsenal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Banten Pos

© 2025 Banten Pos - Inspirasi dan Semangat Baru Banten.

Navigasi

  • Redaksi
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • BANTEN POS HARI INI

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • PEMERINTAHAN
  • PERISTIWA
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OLAHRAGA
  • NASIONAL

© 2025 Banten Pos - Inspirasi dan Semangat Baru Banten.

×
Jangan ketinggalan informasi! E-Paper lebih lengkap loh!
Akses gratis e-Paper BANPOS, klik di gambarnya ya!
Memuat...
Nggak Dulu