LEBAK, BANPOS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat estimasi kerugian materi mencapai Rp800 juta sebagai dampak dari bencana angin puting beliung yang menerjang tiga desa di Kecamatan Gunungkencana.
Selain memberikan bantuan kedaruratan, rencana usulan bantuan stimulan ke pemerintah daerah. BPBD Lebak kini terus melakukan penanggulangan dampak bencana tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Febby Rizki Pratama mengatakan, hasil update data terbaru dampak bencana angin puting beliung yang menerjang Kampung Dederan RT 007/003, Kampung Lebak Siuh RT 008/004 Desa Gunungkencana, dan Kampung Cilutung RT 001/001 Desa Sukanegara itu, sedikitnya terdapat 93 rumah rusak, 1 bangunan SDN I Gunungkencana dan beberapa fasilitas umum.
“Hasil monev (monitoring dan evaluasi) Selasa (10/5) terdapat 93 unit rumah terdampak, 1 ruang IPA SDN 1 Gunungkencana atapnya hilang, kaca jendela Majelis Taklim Miftahul Jannah pecah, Kanopi gedung PGRI ambruk, kerusakan bagian atap Puskesmas Gunungkencana dan atap gedung eks UPTD PUPR Kabupaten Lebak rusak. Semnetara untuk kerugian materi diperkirakan kurang lebih Rp800 juta,” katanya.
Menurut Febby, selain rumah, ada satu warga bernama Icang (65) warga Kecamatan Gunungkencana terpaksa harus dilarikan ke Puskesmas terdekat akibat syok yang disertai riwayat penyakit jantung.
“Kondisinya saat ini sudah kembali sehat dan sudah diperbolehkan pulang,” ucapnya.
Untuk pemulihan, kata Febby hingga saat ini anggota BPBD yang dibantu oleh sejumlah relawan terus disiagakan untuk melakukan pertolongan, pendataan dan verifikasi rumah dan fasilitas umum lainnya yang terdampak. Untuk membantu masyarakat yang rumahnya terdampak anggota masih disiagakan di lokasi.
Febby menjelaskan, tidak hanya itu, anggota BPBD digencarkan untuk melakukan pendataan dan memverifikasi rumah yang terdampak yang selanjutnya akan diusulkan ke pemerintah daerah terkait bantuan stimulan.
“Kita laporkan terlebih dahulu dengan data yang konkret, selanjutnya nanti bagaimana kebijakan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya,” jelas Febby.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lebak Budi Santoso mengatakan, pemerintah daerah akan terus melakukan pemulihan dampak dari bencana alam puting beliung, mulai dari pembuatan posko, dapur umum serta akan diusulkan mendapat bantuan stimulan.
“Untuk memenuhi kebutuhan korban dan juga tenaga relawan yang mulai membantu perbaikan rumah posko bencana didirikan di Kantor Kecamatan Gunungkencana. Semalam sudah di drop logistik dan hari ini juga datang dari Kemensos, BPBD Provinsi serta donasi dari pihak ketiga,” katanya.
Masih kata Budi, pemerintah daerah dipastikan akan memberikan bantuan stimulan kepada pemilik rumah yang terdampak bencana angin puting beliung. Kendati demikian, proses tersebut akan melalui tahapan verifikasi terlebih dahulu sebelum diserahkan ke Bupati.
“Tim dari BPBD, Dinas PUPR, dan Dinas Sosial sekarang ini sedang menyusun klasifikasi tingkat kerusakan. Selanjutnya hasil verifikasi nanti akan diusulkan ke ibu bupati sebagai langkah bantuan stimulan untuk perbaikan rumah sesuai tingkat kerusakan,” jelasnya
Sementara terkait bencana angin puting beliung yang terjadi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kepada wartawan menyampaikan, saat ini wilayah Kabupaten Lebak sedang berada pada masa peralihan musim dari penghujan ke musim kemarau. Koordinator Data dan Informasi pada BMKG Kelas 1 Serang Tarjono menjelaskan, cuaca ekstrem berpotensi terjadi pada masa peralihan musim.
Dikatakan Tarjono, awan Cumulonimbus itu dapat berpotensi menimbulkan hujan deras, hujan deras disertai angin kencang, angin kencang, angin puting beliung, bahkan yang lebih ekstrim dapat terjadi hujan es.
“Ini disebabkan banyak pertumbuhan awan konvektif seperti awan Cumulonimbus (Cb). Potensi cuaca ekstrem terjadi selama masa peralihan musim, dan dapat terjadi di daerah mana saja. Prakiraan awal musim kemarau tahun 2022 di Provinsi Banten, wilayah Lebak ini baru akan memasuki awal musim kemarau pada bulan Juni,” katanya.(Her/PBN)
Discussion about this post