LEBAK, BANPOS – Puluhan rumah warga Kampung Dederan, Desa Gunungkencana mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung. Sementara itu terpisah, hujan angin yang terjadi Senin dini hari, mengakibatkan tiga rumah warga di Kecamatan Cibeber dilaporkan mengalami longsor dan tertimbun tanah.
Peristiwa puting beliung yang terjadi Senin (9/5) sekira Pukul 17.00 WIB tidak hanya mengakibatkan kerusakan puluhan rumah milik warga, tetapi gedung sekolah dan perkantoran di wilayah setempat juga mengalami kerusakan. Bahkan, atap SD Negeri 1 Gunungkencana yang terbuat dari rangka baja terbang diterjang puting beliung.
Camat Gunungkencana Firman Arief Hidayat membenarkan, angin puting beliung yang menyapu rumah milik warga, gedung SDN I Gunungkencana dan perkantoran terjadi pada Senin sore. Beberapa rumah dan satu lokal bangunan sekolah mengalami rusak berat.
“Iya, atap sekolah terbang diterjang puting beliung. Alhamdulillah, enggak ada korban jiwa,” kata Firman, Senin (9/5) kepada BANPOS.
Firman mengungkap, sampai sekarang pihaknya masih melakukan pendataan. Jadi, belum bisa memberikan informasi akurat terkait berapa jumlah rumah milik warga yang rusak akibat puting beliung.
“Belum, datanya nanti kita infokan. Sekarang masih didata oleh tim dari desa dan kecamatan,” ungkapnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama juga membenarkan bencana angin puting beliung terjadi di Gunungkencana. Selain di Kecamatan Gungungkencana menurutnya, kabar yang didapat dirinya hujan es terjadi di wilayah Kecamatan Bojongmanik.
“Betul, teman-teman relawan sedang berangkat ke lokasi. Yang terdata baru 1 lokal SDN I Gunungkencana rusak berat, untuk rumah sedang didata BNBA. Untuk sementara jumlah rumah 20, data detailnya sedang dikerjakan,” katanya.
Sementara seorang warga setempat Angga mengatakan, bencana angin puting beliung yang terjadi mengakibatkan rumah milik warga di Kampung Pasar Lebaksiuh, Kampung Dederan dan Kampung Gunungbilul, Desa Gunungkencana rusak.
Angga menceritakan, saat bencana angin puting beliung terjadi, warga berhamburan keluar rumah karena panik. Kencangnya angin puting beliung juga membuat atap rumah warga Desa Gunungkencana itu hancur.
“Data sementara rumah warga yang rusak akibat angin puting beliung di Kampung Pasar Lebaksiuh sebanyak 29 rumah.
Terpisah, tiga rumah warga di Kampung Cikoneng RT/RW 001/006 Desa Warungbanten Kecamatan Cibeber dilaporkan mengalami longsor dan tertimbun tanah. Kendati tidak ada korban jiwa dan luka, namun kerugian ditaksir puluhan juta rupiah.
Diketahui, tiga rumah semi permanen milik Odih (54), Yandi (33) dan Badrudin (30) itu berada di bawah tebing yang mengalami pergeseran akibat hujan, dan sekitar Pukul 02.00 tanah tebing itu mengalami longsor.
Salah seorang pemilik rumah, Yandi mengaku saat kejadian sedang tidur terjaga karena mendengar bunyi reruntuhan di bagian belakang. Ia pun langsung keluar bersama istri dan anaknya.
“Saat itu hampir subuh, saya terbangun ketika mendengar ada bunyi seperti ada pohon tumbang di sekitar dapur, rumah bergetar. Saya langsung mengajak keluar istri dan anak. Pas dilihat rumah dalam keadaan tertimbun sebagian. Hanya saya dan istri sedikit shock. Tapi Alhamdulillah tidak ada luka,” ungkapnya.
Tokoh warga Cibeber, Endin kepada BANPOS mengatakan bahwa musibah terjadi setelah di kawasan itu terjadi hujan lebat pada Senin dini hari. “Kejadian di Kampung Cikoneng Desa Warungbanten, yang tertimpa longsor sekitar tiga rumah milik Badrudin, Odih dan Yandi,” kata Endin.
Menurutnya, ketiga rumah itu posisinya berada di sekitar bawah tanah tebing landai yang rawan melorot. “Itu posisi ketiga rumah berada di bawah tebing landai. Dan saat hujan lebat tanah itu melorot dan menimbun sebagian rumah. Kalau taksiran kerugian puluhan juta.” jelasnya.
Selanjutnya pada Senin siang seluruh warga setempat pun bergotong royong membantu memperbaiki tiga rumah yang tertimbun longsor.
“Siang tadi tiga keluarga itu sementara tinggal di rumah saudara dan tetangganya. Tadi siangan warga sudah gotong royong membersihkan matrial tanah dan membantu memperbaiki rumah itu. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa maupun luka,” papar Endin.(WDO/Her/PBN)
Discussion about this post