Minim Dana, The Blues Jalani Laga Berat

– Duel Chelsea vs Real Madrid di babak perempat final Liga Champions 2021/2022, menjadi salah satu duel yang paling menarik.

Bagi Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, laga melawan Real Madrid bakal menjadi tantangan berat bagi timnya. “Ujian yang berat,” kata Tuchel seperti dilansir di situs resmi Chelsea.

Berhadapan dengan salah satu klub raksasa Spanyol, Tuchel mengaku mendapat tantangan besar. “Ini tentangan besar, tapi ada antusiasme besar untuk laga dan pertemuan ini. Kami tahu apa yang kami hadapi. Ini akan menjadi pertandingan yang menarik dan tantangan berat,” ucap juru taktik asal Jerman itu.

Kepastian duel Chelsea vs Real Madrid didapat setelah UEFA melakukan drawing atau undian perempat final Liga Champions di Nyon, Swiss, Jumat (18/3/2022) malam WIB.

Dilansir Transfermarkt, Chelsea dan Real Madrid sudah bertemu lima kali di seluruh kompetisi. Dari lima pertemuan tersebut, Chelsea tak sekali pun kalah dari Real Madrid, dengan rincian tiga kemenangan dan dua kali imbang.

Pertemuan terakhir kedua tim terjadi di Liga Champions musim lalu pada partai semifinal. Chelsea dan Real Madrid bermain imbang 1-1 pada leg pertama.
Chelsea kemudian tancap gas pada leg kedua dengan mengalahkan Real Madrid dua gol tanpa balas. The Blues-julukan Chelsea, pada akhirnya melaju ke final dan keluar sebagai juara setelah menang 1-0 atas Manchester City.

Adapun Chelsea kali ini lolos ke perempat final Liga Champions 2021/2022 setelah mengalahkan Lille dengan kemenangan agregat 4-1. Sementara, Real Madrid melaju ke perempat final usai menyingkirkan raksasa Prancis, Paris Saint-Germain (PSG).

Tuchel menyebut, timnya bakal menghadapi tantangan yang sulit saat bersua Real Madrid pada perempat final Liga Champions 2021/2022. Penilaian itu diungkapkan Tuchel dengan mengacu pada situasi Chelsea yang tak bisa disaksikan penonton saat menjamu Real Madrid di Stamford Bridge.

Seperti diketahui, The Blues sedang mendapatkan sanksi tidak bisa menjual tiket pertandingan imbas dari dibekukannya aset Roman Abramovich oleh Pemerintah Inggris.