LEBAK, BANPOS – Puluhan pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Sunan Kalijaga, Rangkasbitung melakukan aksi demo di depan Kantor Bupati Lebak. Mereka meminta Pemerintah Kabupaten Lebak menunda penertiban yang bakal dilakukan dalam waktu dekat.
Para pedagang enggan diminta untuk berjualan di kios yang berada di dalam Pasar Rangkasbitung. Mereka mengaku bukan mau melawan pemerintah tetapi hanya meminta penundaan setelah Idul Fitri.
“Kami bukan mau melawan pemerintah, bukan. Kami cuma minta penangguhan waktu saja sampai Lebaran karena ini kan mau menghadapi puasa, itu saja,” kata salah seorang pedagang yang turut berunjuk rasa, Itoh.
Ia menyebut, jika penertiban pedagang tetap dilakukan dipastikan akan berdampak terhadap pendapatan pedagang. Menurutnya, kios yang berada di dalam pasar Rangkasbitung tersebut sepi pembeli.
“Sepi pembeli dan tempatnya juga kumuh. Pedagang yang di dalam saja itu pada ngeluh. Intinya kami bukan mau melawan, kami hanya minta waktu sampai habis Lebaran, ini mau menghadapi Ramadan butuh biaya untuk makan,” keluhnya.
Koordinator aksi Ahmad Jayani mengatakan, sebelumnya pedagang sudah membuat petisi menolak penertiban tersebut. Menurutnya, tempat yang ada di dalam pasar sangat tidak layak bagi pedagang untuk berjualan.
“Tempatnya kumuh, jorok dan tidak layaklah untuk berdagang. Jika pemerintah menyuruh kami pindah ke dalam pasar secara enggak langsung menyuruh kami merugi,” katanya.
Seharusnya menurut Jayani, pemerintah daerah bisa memahami kondisi selama 2 tahun terakhir ini pendapatan para pedagang turun drastis akibat pandemi Covid-19.
“Sekarang kami baru mau merangkak ingin pulih kembali, tolong jangan bunuh kami dengan kebijakan kalian. Saya harap Ibu Bupati bisa berpihak ke kami,” kata Jayani.
Mirnah seorang pedagang lainnya di paras Rangkasbitung di Jalan Sunan Kalijaga yang berjualan ikan asin, berteriak di depan kantor Bupati Lebak saat berunjuk rasa. Emak-emak yang menggantungkan hidup dari berjualan ini meminta pemerintah daerah untuk mengkaji ulang kebijakan relokasi para pedagang kaki lima (PKL) ke dalam pasar.
Discussion about this post