CILEGON, BANPOS – Proyek pembangunan Jalan Lingkar Utara (JLU) tahun ini akan dilanjutkan. Namun, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cilegon akan fokus untuk pembebasan lahan terlebih dahulu. Dinas PUTR akan fokus terhadap pembebasan lahan milik warga terlebih dahulu, namun untuk tanah milik industri masih belum tersentuh.
Kepala DPUTR Kota Cilegon Heri Mardiana mengatakan tahun ini pihaknya fokus untuk pembebasan lahan. “JLU hanya pengadaan tanah aja tahun ini, pengadaan tanah Rp 10 miliar,” kata Heri kemarin.
Kemudian dikatakan Heri pihaknya membutuhkan anggaran sekitar Rp 70 miliar untuk pembebasan lahan JLU. “Pokoknya anggaran untuk JLU kita masih butuh Rp 70 miliar lagi untuk pengadaan tanah selesai,” tuturnya.
Ia mengaku akan konsen di pembebasan lahan terlebih dahulu agar nantinya tidak tumpang tindih. “Kita konsen di tanah dulu biar tanah selesai ngga mungkin kalau sepotong-sepotong,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga pada DPUTR Kota Cilegon Retno Anggraini mengatakan saat ini pihaknya sudah membebaskan lahan untuk JLU sekitar 75 persen. “Yang sudah dibebaskan kurang lebih sekitar 600 bidang atau sekitar 75 persen,” ungkapnya.
Pihaknya saat ini fokus pembebasan lahan milik warga walaupun ada juga lahan milik industri yang nantinya akan dibebaskan. “Kita sekarang fokusnya sama (lahan) warga aja dulu. Untuk industri belum. Lahan milik Industri sekitar 100 bidang,” tuturnya.
Retno menambahkan untuk pembebasan lahan tahun ini kemungkinan belum selesai semuanya lantaran keterbatasan anggaran. Namun ia optimis tahun depan bisa selesai semuanya untuk pembebasan lahan.
“Pembebasan lahan tahun ini kemungkinan tidak selesai karena anggaran kita kan cuman Rp 10 miliar. Paling kita menyelesaikan Insya Allah kalau ngga ada halangan anggaran kita juga ada optimis di 2023,” tandasnya.
(LUK/RUL)
Discussion about this post