Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Tokyo terus memperbarui kabar terkini mengenai warga negara Indonesia yang tinggal di dekat pusat gempa Jepang, Rabu malam (16/3).
Dalam keterangan tertulis KBRI Tokyo, dikabarkan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam gempa yang melanda pantai Barat Jepang.
“KBRI telah melakukan komunikasi dengan simpul-simpul masyarakat di wilayah terdampak dan belum terdapat WNI yang terluka atau terdampak gempa. Hanya beberapa yang terdampak pemadaman listrik,” terang KBRI Tokyo dalam pernyataan tertulis yang diterima, Kamis (17/3).
KBRI Tokyo mencatat ada 67 ribu WNI yang tersebar di Negeri Sakura. Sementara jumlah WNI yang tercatat bertempat tinggal di sekitar episentrum gempa, yaitu di 984 WNI di Miyagi dan 540 WNI di Fukushima.
Berdasarkan pemantauan media NHK di seluruh wilayah terdampak, hingga Kamis pukul 05.30 waktu setempat terdapat dua korban jiwa dan 92 korban luka.
Sebelumnya, gempa dengan skala 7,4 magnitudo mengguncang Jepang pada Rabu malam (16/3), pukul 23.36 waktu setempat. Gempa berpusat di pesisir prefektur Fukushima dengan kedalaman sekitar 60 kilometer. Gempa telah menyebabkan beberapa kerusakan dan peringatan tsunami.
Terdapat peringatan tsunami bagi wilayah Fukushima dan Miyagi, namun peringatan tersebut telah dicabut pada Kamis (17/3) pukul 05.00 waktu setempat.
Gempa telah menyebabkan kereta Shinkansen keluar jalur di antara stasiun Fukushima dan Shiroishizao, namun seluruh 96 penumpang dinyatakan dalam kondisi baik dan tidak terdapat korban luka.
Sejumlah wilayah mengalami mati listrik, kebocoran air dan penghentian sementara jalur kereta, namun tidak terdapat kerusakan bangunan yang parah.
Menurut keterangan KBRI Tokyo, perusahaan pengelola pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima, TEPCO, telah menyatakan kondisi PLTN aman dan tidak terdapat perubahan tingkat radiasi. [DAY/RM.id]
Discussion about this post