BAKSEL, BANPOS – Jebol akibat luapan air beberapa waktu lalu, bendungan di Kampung Mumunggang Desa Peucangpari jebol dan rusak. Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) berencana akan membangun kembali bendungan tersebut.
Informasi dari Bidang Sumber Daya Air (SDA) di Dinas PUPR Lebak, Selasa (15/03) bahwa tim teknis dari SDA Lebak telah diterjunkan ke lokasi bendungan guna melihat kerusakan bendungan yang selama ini menjadi sentral bagi pengairan persawahan petani di Cigemblong.
“Iya keberadaan bendungan Peucangpari sangat penting untuk mengairi ratusan hektar sawah di wilayah tersebut,” ujar Dade Yan Apriandi selaku Kabid SDA PUPR Lebak.
Menurutnya, saat ini pihaknya bersama tim tengah menghitung anggaran untuk pembangunan kembali bendungan yang jebol tersebut.
“Setelah dihitung, akan kita usulkan kepada bupati pembangunannya, apakah anggarannya diambil dari BTT, APBD murni atau perubahan,” ujarnya.
Terang Dade lagi kepada wartawan, untuk bendungan Peucangpari itu kemungkinan tidak memakan biaya besar karena volume bendungan kecil.
“Kami perkirakan biayanya sekitar Rp 600 jutaan, tapi secara pasti rinciannya belum kita hitung, itu hanya perkiraan sementara saja,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas PUPR Lebak, Irvan Suyatufika menambahkan, untuk rehab kembali bendungan Cipeucangpari pihaknya masih menunggu kajian dari teknis yang sudah turun ke lokasi terlebih dahulu. Sehingga, untuk saat ini masih belum bisa mengusulkan pembangunannya kepada Bupati.
Dijelaskan Irvan, imbas dari robohnya bendungan itu, pengairan ke persawahan setempat jadi tersendat. Sehingga, kata dia, banyak petani sekitar yang berharap percepatan pembangunannya.
“Memang saat ini masih musim penghujan belum begitu terasa imbasnya oleh petani, tapi jika kemarau akan menjadi masalah pada pengairan sawah di sana, sehingga jika sudah selesai perhitungannya kita akan segera usulkan pembangunannya,” paparnya.
(WDO)
Discussion about this post