Covid-19 tak hanya berbahaya bagi orang dewasa yang mengalami obesitas (kelebihan berat badan). Anak yang obesitas, juga rentan mengalami keparahan jika terpapar virus Corona.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tidak merekomendasikan anak yang mengalami kelebihan berat badan ikut Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah. Terutama di wilayah yang kasus Covid-19 masih tinggi.
Ketua IDAI, Piprim Basarah Yanuarso menjelaskan, anak yang mengalami obesitas rawan mengalami gejala sedang dan berat ketika terinfeksi Covid-19. Tak hanya itu, mereka juga berpotensi mengembangkan diabetes.
“Kalau sampai anak obesitas terkena Covid-19, dia bisa kena long Covid dan risiko diabetes bisa meningkat. Makanya IDAI tidak merekomendasikan anak obesitas ikut masuk sekolah PTM,” papar Piprim dalam webinar Satgas Covid-19 bertajuk, Update Covid Pada Anak: Sekolah Aman, Anak Sehat, Orang Tua Bahagia, kemarin.
Karena itu, pencegahan dari infeksi Covid-19 sangat penting bagi anak obesitas. Dia menyarankan orangtua untuk membiasakan anak menerapkan gaya hidup sehat. “Bapak ibu harus coba mencontohkan rajin olahraga. Biasakan minimal 50 menit atau satu jam untuk berolahraga,” beber Piprim.
Selain itu, biasakan anak mengonsumsi makanan sehat. Kurangi dan batasi betul junk food. Sebab, makanan itu sudah terbukti membuat anak-anak menjadi obesitas. Piprim menilai, seorang anak yang mengalami obesitas merupakan kesalahan orangtuanya.
“Dalam Islam ada hadis mengatakan, bahwa setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah (suci). Jadi orang tuanyalah yang bikin anak itu bisa terkena obesitas,” ingatnya.
Sebelumnya, Ketua Satgas Covid-19 IDAI, Yogi Prawira menyarankan orangtua dan pihak sekolah untuk memonitor setiap kegiatan anak. Hal tersebut dapat dilakukan dengan kerja sama dari setiap pihak, untuk menentukan berapa lama aktivitas anak saat melakukan kegiatan fisik maupun tidur. Sekalipun anak melakukan sekolah daring, orang tua harus mengajarkan hidup sehat. [JAR]
Discussion about this post