SERANG, BANPOS – Lantaran bangunan Pondok Pesantren Daarul Quro’ yang berlokasi di Kemang sudah tidak sanggup menampung santri, dan tidak bisa dikembangkan lagi dari segi bangunannya, maka Pemkot Serang Pihak Ponpes melakukan alih lokasi bangunan Ponpes yang akan di dirikan di Lingkungan Rancayomas, Kecamatan Curug, Kota Serang.
Walikota Serang, Syafruddin dengan ditemani stakeholder Kecamatan Curug yaitu Camat, Lurah, dan para Kyai hadir dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Quro’ yang berlokasi di Lingkungan Rancayomas, Kecamatan Curug, Kota Serang, pada Rabu (9/3).
Syafruddin mengungkapkan, sebelumnya Ponpes Daarul Quro’ telah berdiri di Kemang, namun tidak mampu menampung banyaknya santriwan dan santriwati. Sehingga perlu dialihkan ke Ponpes baru yang lebih memadai.
“Jadi Daarul Quro’ itu ada dua di Kota Serang ini. Yang pertama di Kemang, karena sudah tidak bisa menampung anak-anak santri, jadi ada pengembangan kesini. Ya mudah-mudahan disana jalan, disini juga jalan gitu. Syukur-syukur disatu tempat, jadi fokus pak Kyai H. Sholih itu disatu tempat,” terangnya.
Upaya tersebut dilakukan demi kemajuan Ponpes dan guna meningkatan kualitas religiusitas masyarakat Kota Serang, khususnya anak-anak.
“Tentunya apa yang saya sampaikan bagian dari peningkatan SDM masyarakat Kota Serang. Karena pondok pesantren itu salah satu pembentukan karakter anak-anak kita menjadi santun dan sopan, menjadi orang-orang yang ngerti, terutama dengan masalah-masalah keagamaan, bisa menulis Al-Quran, bisa membaca Al-Quran,”
Terlebih lagi pihaknya mengaku bahwa Ponpes tersebut berperan penting dalam pembentukan karakter anak dan tentunya memiliki kelebihan dibanding sekolah-sekolah lainnya.
“Saya yakin pondok ini punya andil besar, dibandingkan di sekolah-sekolah biasa. Kalo di sekolah-sekolah biasa itu satu minggu belajar agama satu kali. Kalo di pondok ini setiap hari, siang dan malam, jadi itu yang jadi kelebihan,” tambahnya.
Dengan demikian, ia berharap agar semua pihak turut serta mendukung dalam pembangunan Ponpes itu baik dari segi materil maupun moril.
“Oleh karena itu bagi masyarakat Rancayomas juga kami mohon dukungan dari semua pihak, dari pak Camat, pak Lurah, untuk terus sama-sama berjuang. Kalo tidak ada uang, gotong-royong. Kalo umpamanya punya uang, ya sumbangkan, baik sumbangannya satu sak atau setengah sak. Itu kalo lama-lama di kumpulkan, sama halnya dengan lidi gitu. Kalo satu ya gabisa berbuat apa-apa, tapi kalo banyak insyaallah itu bisa berbuat,” tuturnya.
Hal sama diungkapkan oleh pemilik Ponpes Daarul Quro’, Khoirul Sholih, bahwa alasan Ponpes nya dipindah yaitu sebagai upaya pengembangan dan karena lokasi awal Ponpes yang sempit.
“Bangunannya aja yang awal, santri nya mah sudah ada. Karena pengembangan asrama aja yang susah. Kemang kan disana tempatnya sempit, kita pindah kesini, kan daya tampung nya sudah tidak memungkinkan,” ujar pemilik Ponpes tersebut.
Diperkirakan luas tanah yang akan dibangun Ponpes baru adalah sekitar 2407 m³ dan mampu menampung sebanyak 300 santri.
“Luasnya 2407, InsyaAllah bisa menampung sekitar 300 an. Rencananya yang akan di bangun adalah pertama asrama santri dan majlis taklim atau aula pengajian,” tandas Sholih.
Discussion about this post