CILEGON, BANPOS – Sebagai bentuk protes kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Cilegon dan Komite Olah Raga Nasional (KONI) Kota Cilegon, Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kota Cilegon mengancam boikot pada Pekan Olah Raga Daerah (POPDA) X Banten 2022.
Hal ini lantaran Dispora Kota Cilegon hanya memberangkatkan tim puteri saja sedangkan tim putera tidak diberangkatkan. Perbasi Kota Cilegon mengancam tidak akan mengirimkan sama sekali atlet cabang olah raga (cabor) bola basket di bawah naungan Perbasi Kota Cilegon.
“Kami mendapat informasi jika Dispora Kota Cilegon dan KONI Kota Cilegon membatasi jumlah atlet kami pada POPDA X Banten 2022. Dimana yang akan bertanding hanya tim puteri, sementara tim putera tidak berpartisipasi,” kata Ketua Perbasi Kota Cilegon Irfan Ali Hakim saat dikonfirmasi kemarin.
Menurut Irfan, pembatasan atlet pada POPDA X Banten 2022 dapat berpengaruh pada prestasi cabor bola basket di Kota Cilegon. Dimana para atlet bola basket tidak mendapatkan kesempatan dan pengalaman pada POPDA X Banten 2022, merupakan salah satu ajang bergengsi yang sangat ditunggu para atlet bola basket, baik tim putera maupun puteri.
“Jika dibatasi seperti ini berarti sama saja tidak mendukung prestasi para atlet bola basket di Kota Cilegon. Mereka butuh ajang-ajang seperti ini untuk memperlihatkan bakat mereka pada cabor bola basket,” tuturnya.
Dengan alasan itulah, Perbasi Kota Cilegon akan melayangkan surat berisikan protes keras kepada Dispora Kota Cilegon dan KONI Kota Cilegon. Dengan tidak ikut berpartisipasi sama sekali pada POPDA X Banten 2022. “Jika memang hanya memberangkatkan sebagian dari atlet, maka berdasarkan kesepakatan pengurus Perbasi Kota Cilegon secara utuh, menolak kebijakan Dispora Kota Cilegon untuk event POPDA,” katanya.
“Perbasi Kota Cilegon tidak akan mengirimkan utusan tim puteri, jika tim putera tidak diberangkatkan,” sambungnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dispora Kota Cilegon Teten Hertiaman mengatakan jika pihaknya tidak dapat memberangkatkan seluruh atlet cabor bola basket karena keterbatasan anggaran. Selain itu, pihaknya pun tidak memiliki kemampuan untuk mencarikan solusi agar bisa memberangkatkan seluruh atlet.
Discussion about this post