SERANG, BANPOS – Gusdurian Banten menggelar talk show lintas agama, dengan mengangkat tema relevansi nilai-nilai pemikiran Gus Dur dalam moderasi Agama, di hotel Ledian, Kota Serang, Sabtu (26/2).
Dalam talk show tersebut, dihadiri oleh perwakilan dari tokoh agama, yakni Tokoh Islam KH Hamdan Suhaimi, Tokoh Buddha Pmy. Yahya Sentosa, Tokoh Katolik RD. Mikael Endro Susanto, Tokoh Protestan Pendeta Herri LS Engka, Tokoh Hindu Wayan Sukma Harijaya dan Tokoh Konghucu Js Tan Irwan.
Ketua pelaksana kegiatan, Muhamad Wahyu Syamsudin, mengatakan kegiatan tersebut untuk merelevansikan apa yang telah Gus Dur ajarkan, yaitu tentang kesetaraan toleransi dan kemanusiaan.
“Gus Dur pernah bilang, yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan. Tadi kita bisa liat sendiri bahwa, masing-masing tokoh agama mengeluarkan stetmen atau paparannya yang pada intinya setiap ajaran adalah kasih sayang,” ujarnya.
Wahyu mengungkapkan, semuanya bisa bersatu dalam beraneka ragam berbangsa-bangsa dan berbeda agama. Tidak ada perbedaan tidak ada batas, yang telah Gus Dur ajarkan kepada jaringan Gusdurian, tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran agama.
“Gus Dur juga pernah bilang bahwa yang agama larang adalah perpecahan bukan perbedaan. Disinilah kita buktikan bahwa Gusdurian Banten, kita bisa bersatu dalam beraneka ragam berbangsa-bangsa dan berbeda agama, ya kurang lebihnya seperti itu,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan, berdasarkan dari hasil survei, Banten urutan ketiga sebagai provinsi intoleran. Maka Gusdurian Banten melihat bahwa apa yang Gus Dur telah perjuangkan akan dilanjutkan, yakni tentang toleransi dan tentang kebersamaan.
“Artinya dari sinilah kami Gusdurian Banten itu melihat bahwa apa yang Gus Dur telah perjuangkan ya kami harus melanjutkan, tentang apa? Ya tentang toleransi tentang kebersamaan. Bahwa setiap agama, setiap bangsa Indonesia memliki hak yang sama,” tandasnya. (MUF)
Discussion about this post