PANDEGLANG, BANPOS-
Terkait dugaan RSUD Berkah Pandeglang yang telah menelantarkan seorang ibu hamil 9 bulan yang mengerang kesakitan dan dibiarkan berada diluar rumah sakit dibelakang mobil Ambulance beberapa waktu lalu, mendapat tanggapan dari Komisi IV DPRD Pandeglang.
Ketua Komisi IV DPRD Pandeglang, Habibi Arafat mengatakan, pihaknya menilai bahwa sikap RSUD Berkah yang diduga telah menelantarkan pasien ibu hamil tersebut telah mencederai rakyat. Oleh karena itu, kata Habibi, pihaknya akan berkoordinasi dengan manajemen RSUD Berkah terkait peristiwa tersebut.
“Ini sangat menyedihkan. Harus seperti apa lagi, perbaikan rumah sakit ini. Jelas ini sudah mencederai masyarakat walaupun itu alasannya disterilisasi, harusnya ada solusi lain karena itu berkaitan dengan nyawa orang,” kata Habibi kepada BANPOS, Kamis (24/2).
Menurutnya, dengan tidak segeranya melakukan perbaikan yang dilakukan oleh manajemen rumah sakit, pihaknya merasa geram. Karena pihak rumah sakit selalu mengulang kesalahan yang sangat fatal.
“Ini memperlihatkan ketidak profesionalan pelayanan rumah sakit. Dari awal kan rumah sakit Berkah ini menjadi sorotan kita kaitan dengan pelayanan, kalau lagi dan lagi ini terjadi sangat menyedihkan,” ujarnya.
Dengan adanya kejadian penelantaran pasien ibu hamil tesebut, lanjut Habibi, pihaknya akan berkoordinasi meminta penjelasan secara langsung kepada pihak rumah sakit agar kejadiannya tidak terus berulang.
“Harus seperti apa lagi, perbaikan pelayanan rumah sakit ini. Kalau memang itu terjadi kita akan coba klarifikasi dengan pihak rumah sakit,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang dan RSUD Banten, diduga menelantarkan seorang ibu hamil 9 bulan, Suhenah, warga Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang. Suami Suhaenah, Suparman mengatakan, pihak RSUD Berkah Pandeglang tak menangani istrinya yang sedang dalam keadaan hamil 9 bulan dan merintih kesakitan.
“Saya nggak habis pikir, dengan pelayanan di RSUD Berkah Pandeglang. Istri saya sedang hamil 9 bulan, dengan kondisi kesakitan, ditelantarkan begitu saja,” aku Suparman, Selasa (22/2).(dhe)
Discussion about this post