CILEGON, BANPOS – Dinas Kesehatan Kota Cilegon mengklaim angka stunting di Kota Cilegon mengalami penurunan. Data menunjukkan, pada 2021 angka stunting di wilayah tersebut sebesar 20,6 persen, turun 9,02 persen dari tahun sebelumnya sebesar 29,08 persen.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Cilegon Evelyn Yolanda Panggabean mengatakan, penurunan angka stunting tersebut terjadi seiring dengan upaya pencegahan hingga penanganan yang dilakukan. Diantaranya, melakukan pemantauan status gizi balita.
“Jadi survei status gizi itu kan dilakukan dua tahun sekali. Nah untuk Kota Cilegon di 2019 angka sunting kita di angka 29,08 kemudian di tahun 2021 turun secara signifikan menjadi 20,06 persen, jadi ini memang dilakukan setiap dua tahun sekali oleh Kementerian Kesehatan. Kalau di lihat dari SSGBI 2021 (Prevalensi Stunting) kita dibawahnya provinsi. Provinsi Banten itu 24,5 persen. Jadi yang dibawahnya provinsi itu Tangerang Selatan, Cilegon, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang,” kata Yola sapaan akrabnya kepada BANPOS, Minggu (30/1).
Yola menjelaskan, upaya lain menurunkan angka stunting yakni tentunya dengan melakukan intervensi. Berupa intervensi dengan program pos gizi selama tiga bulan diberikan makanan – makanan yang sehat dan bergizi.
“Memang kita ngga bisa bekerja sendiri dinas kesehatan banyak lintas sektor yang terlibat di dalamnya. Tapi selama ini kita juga meminta kontribusi dari perusahaan – perusahaan yang ada di Kota Cilegon dalam bentuk pos gizi. Jadi anak – anak yang gizi buruk, gizi kurang itu, di intervensi dengan program pos gizi selama tiga bulan kita berikan makanan – makanan yang sehat dan bergizi,” tuturnya.
“Ngga hanya bantuan makanannya aja tapi juga parenting, orang tuanya juga kita berikan edukasi kemudian anak juga kita periksa. Biasanya kalau gizi buruk atau gizi kurang itu ada penyakit – penyakit penyertanya ngga mungkin ngga ada pasti ada. Dan itu kita sembuhkan juga tumbuh kembangnya juga kita perbaiki artinya ada korelasi antara gizi kurang atau gizi buruk dengan tumbuh kembangnya. Nah itu yang kita intervensi,” sambungnya.
Discussion about this post