TANGERANG, BANPOS – Maraknya dugaan pungli di Pasar Lama, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang tak ditampik oleh Ketua Komunitas UMKM Pasar Lama, Suhendi. Meski mengaku tidak mengalami sendiri, namun dirinya mendapatkan aduan dari anggotanya.
“Ada (pungli), bentuknya salaran. Beberapa teman bilang. Tapi kalau saya pribadi nggak ada (mengalami), hanya kewajiban seperti listrik dan tempat dagang aja serta pengganti unit kendaraan parkir,” ujar Suhendi, Minggu (30/01) melalui pesan WA. Namun dia tidak menyebut nominal pungli yang dibayarkan anggotanya.
Ketika disinggung apakah pihaknya sudah melaporkan hal itu kepada aparat penegak hukum, Suhendi mengaku pasrah. “Yah itulah adanya pak, namanya juga pasar,” jelasnya. Sebelumnya, salah seorang pedagang di Wisata Kuliner Pasar Lama berinisial L membenarkan adanya praktik tersebut. Kata dia, pungli dilakukan setiap hari oleh warga setempat.
“(Yang pungli) kayaknya orang-orang kampung saja sih. Orang-orang kampung itu. Emang pungli. Cuma kan kita demi keamanan aja. Tiap hari,” ungkapnya, Jumat, (28/01) lalu. Biaya yang diminta memang tak besar. Hanya Rp 2.000 saja setiap harinya. Praktik itu pun tak dilakukan secara paksa.
“Kadang kalau satu orang cuma 2.000 ribu per hari. Tapi juga kadang dia (pelaku Pungli) ngelihat kondisi. Kalau lagi hujan ya, posisinya sepi, ya udah (dibiarin),” ungkapnya.
Biaya yang diminta kata L diperuntukkan untuk kebersihan dan keamanan. “Itu kan kadang sama sampah. Jadi bersih juga,” imbuhnya.
Hal senada diungkapkan oleh pedagang lainnya berinisial CL. Pungutan itu kata dia biasanya diminta setiap pukul 18.00 WIB. “Parkir kalau hari biasa 2 ribu kalau malam Minggu 5 ribu,” katanya. CL mengatakan biaya sewa untuk berjualan di wisata kuliner Pasar Lama mencapai Rp 6 juta per bulan.
“Ya kalau buat dagang awal kaya beli lapak, itu macam macam, ada yang 3 juta, ada yang enam juta,” ungkapnya.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Komarudin mengatakan pihaknya siap menindak pelaku pungutan liar. Sebab, hal ini menjadi concern kepolisian dalam menumpas aksi premanisme.
Discussion about this post