BAKSEL, BANPOS – Pascaterjadinya gempa, diketahui masyarakat mengalami kecemasan karena masih adanya potensi gempa megathrust yang lebih besar. Selain itu, dari hasil pendataan yang dilakukan oleh BPBD mencatat adanya perluasan dampak dari kejadian gempa yang terjadi pada Jumat yang lalu tersebut.
Salah seorang warga Desa Cilangkahan Kecamatan Malingping, Usep Setiana mengaku karena kawasan pemukimannya tak jauh dari pantai, dirinya sejak terjadi gempa Jumat lalu sekeluarga selalu dirundung cemas. Menurutnya, tempatnya tinggal itu sekitar satu Kilometer dari perairan Baksel.
“Jelas khawatir lah. Informasi ilmiah dari BMKG dan juga pemberitaan dari televisi dan media juga, itu tsunami megatrust bisa lebih 20 meter. Ya, kita yang tinggal di sekitaran dekat pantai yang cuma sekitar 15 meteran, jelas pastinya selalu cemas. Makanya itu beberapa baju dan dokumen sudah saya siapkan rapi di koper, takut benar-benar terjadi, ya tinggal ngungsi” ungkap Usep, Senin (17/01).
Sementara, Tunggal P Nugraha warga Cisiih Kecamatan Panggarangan juga mengkhawatirkan isu megathrust benar-benar fakta. Oleh karenanya, Tunggal bersama warga lainnya sering berjaga-jaga untuk antisipasi.
“Kalau tempat saya tinggal kan cuma ratusan meter aja dari pantai. Ketinggian dari tempat kita tinggal paling hanya 10 sampai 15 meter DPL. Ngeri juga. Waktu ada gempa kemarin juga saya langsung pulang ke rumah, ngungsi bersama istri dan anak ke saudara yang di atas, Desa Gunung Gede. Tadi pagi juga ada gempa lagi, kita langsung pergi ke atas. Jadi sekarang mah semua warga juga sudah bersiaga. Tapi tentu berharap semoga tidak sampai terjadi,” jelasnya
Tunggal pun mengharapkan, jika dipastikan bencana megathrust di perairan selatan Banten ini bisa terjadi, sebaiknya pemerintah rutin mendesain mitigasi dan juga aba-aba yang bisa bermanfaat bagi penduduk.
“Ya pemerintah harusnya giat menyiapkan mitigasi di setiap titik dan terus dipantau. Ini juga bisa bermanfaat bagi warga yang tinggal di dekat sepanjang pantai. Disamping itu sosialisasi dan informasi terkait ini sudah harus terus disosialisasikan agar kita tetap waspada,” harap Tuggal.
Discussion about this post