SERANG, BANPOS – Pemerintah Provinsi Banten sedang melakukan update pendataan di tiga lokasi terdampak gempa Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang dan beberapa di Kabupaten Serang. Seiring dengan hal itu, juga dilakukan penanganan kedaruratan.
Berdasarkan data yang dihimpun sampai pagi ini, Sabtu (15/1/2022) sampai pukul 10.00 WIB, tidak ada korban jiwa dari kejadian gempa kemari. Adapun untuk jumlah bangunan rumah yang rusak di dua daerah tersebut sebanyak 1.231 rumah dengan rincian 226 rusak berat, 290 rusak sedang dan 715 rusak ringan.
Dengan masing-masing rincian di Kabupaten Pandeglang sebanyak 214 rusak berat, 269 rusak sedang dan 617 rusak ringan, dari jumlah 28 kecamatan dan 123 desa.
Sedangkan di Kabupaten Lebak 12 rusak berat, 12 rusak sedang dan 98 rusak ringan, dari jumlah 15 kecamatan dan 32 desa. Dan untuk di Kabupaten Serang terdapat 9 rusak sedang, dari jumlah 3 kecamatan dan 4 desa.
Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) melalui Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi Banten Nana Suryana mengatakan, bagi masyarakat yang terdampak kerusakaan rumahnya, sampai saat ini masih mengungsi ke sanak saudaranya yang rumahnya tidak terdampak.
“Kita belum membuka tenda pengungsian, karena masyarakat masih memilih untuk menetap di rumah saudaranya,” katanya, Sabtu (15/1/2022).
Selain kerusakan rumah, dampak gempa bermagnitudo 6,7 skala richter itu juga mengakibatkan sejumlah bangunan sekolah, kantor pelayanan serta tempat ibadah rusak.
Di wilayah Kabupaten Pandeglang dari jumlah kecamatan dan desa di atas, terdapat 13 sekolah, 14 Puskesmas, 4 sarana ibadah, 3 kantor pemerintahan dan 1 tempat usaha yang mengalami kerusakan.
Sementara untuk di Kabupaten Lebak ada 5 sekolah yang rusak, 2 fasilitas umum dan 1 kantor desa. Sedangkan untuk di Kabupaten Serang tidak ditemukan kerusakan.
Nana melanjutkan, sesuai dengan instruksi Gubernur paskagempa kemarin pihaknya diminta melakukan pendataan rumah dan fasilitas lainnya yang rusak, serta yang utama adalah pencarian potensi adanya korban jiwa.
Discussion about this post