SERANG, BANPOS – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten, optimis capai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada akhir tahun 2021. Bapenda menetapkan ada tiga sumber PAD diantaranya pajak daerah, pendapatan transfer dan pendapatan lain-lain yang sah.
Per 22 Desember 2021, Bapenda telah berhasil merealisasikan PAD sebanyak Rp10,8 triliun dari target pendapatan Rp11,9 triliun. Seluruh pendapatan tersebut nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja dan roda pemerintahan daerah.
Demikian disampaikan oleh Kepala Bapenda Provinsi Banten, Opar Sochari, saat menggelar konferensi pers realisasi pendapatan Provinsi Banten, di Aula Bapenda Provinsi Banten, Kamis (23/12). Ia mengatakan, meski serapan PAD Banten tidak mencapai 100 persen, pihaknya optimis roda pemerintahan bisa terus berjalan dan tidak akan terganggu, karena belanja daerah tidak mungkin akan terserap 100 persen.
“Mulai adanya efisiensi anggaran dari kegiatan lelang barang dan jasa, serta banyak lagi. Sehingga serapan belanja daerah juga tidak akan mencapai 100 persen,” ujarnya.
Opar menjelaskan, pandemi Covid-19 menjadi pemicu belum tercapainya target PAD. Sehingga cara-cara pemungutan pajak tidak bisa dilakukan sepenuhnya seperti sebelum adanya pandemi.
“Termasuk melakukan razia-razia untuk menggenjot penerimaan pajak juga belum bisa kita lakukan. Karena isntruksi Kapolrinya juga belum dicabut,” katanya.
Akam tetapi, pihaknya terus optimis bahkan meniadakan WFH. Ia menegaskan, bersama dengan jajaran dan staf Bapenda, terus bekerja agar target pendapatan daerah bisa tercapai.
“Mudah-mudahan hingga akhir tahun ini, kita proyeksikan pendapatan mencapai Rp10,971 triliun. Kami tetap optimis hingga akhir tahun atau sekitar 92 persen tercapai,” tandasnya. (MUF)
Discussion about this post