WANASALAM, BANPOS – Tembok Penahan Tanah (TPT) pada jembatan yang berada di Kampung Lio Desa Cipedang Kecamatan Wanasalam ambrol dihantam banjir. Keberadaan jembatan itu adalah akses jalan lintas kampung dan juga ke area ratusan hektar persawahan warga di Kecamatan Wanasalam, dengan kondisi ini, kendaraan tak bisa lewat.
Salah seorang petani warga Sukamaju Desa Cipedang, Sudirman mengaku kondisi ambruknya jembatan itu akan menyulitkan lalulintas warga antar kampung dan juga petani dalam mengangkut hasil sawah.
“Kami berharap TPT jembatan tersebut segera diperbaiki, takutnya ada banjir lagi jembatan bisa ambruk. Dan pastinya kami menderita, karena itu adalah jembatan akses satu-satunya yang bisa dilalui kendaraan untuk lintas kampung dan mengangkut padi.” ungkapnya.
Kepada BANPOS, Kepala Desa (Kades) Cipedang, Ence Hendri membenarkan kejadian tersebut yakni penyebab jebolnya TPT itu adalah banjir akibat hujan.
“Iya, TPT jembatan itu ambrol akibat hujan deras yang turun terus menerus sejak seminggu ini, yang mengakibatkan banjir pada kawasan permukiman. Jembatan itu harus segera diperbaiki, karena itu akses satu-satunya yang bisa dilalui mobil antar kampung dan ke area persawahan. Jika tidak segera diperbaiki, bukan tidak mungkin jembatan tersebut akan ambruk total,” jelas Ence Hendri.
Ia pun berharap kepada pemerintah daerah agar segera menangani kondisi jembatan tersebut sehingga tidak mengganggu aktivitas warga dan hajat perekonomian setempat.
“Kami berharap kepada pemerintah daerah, agar merespon keluhan kami dan segera melakukan perbaikan jembatan itu. Apalagi jika para petani saat panen nanti bisa terganggu pengangkutan hasil panennya.” paparnya.
Diketahui, kawasan Desa Cipedang Kecamatan Wanasalam ini adalah area langganan banjir tahunan yang kerap terjadi sejak puluhan tahun lalu. Banjir ke perkampungan dan persawahan warga ini, biasanya terjadi akibat hujan deras dan juga dari luapan sungai Cibinuangeun.(WDO/PBN)
Discussion about this post