Antisipasi gempa, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan membangun rumah yang tahan gempa di Kabupaten Lebak.
Perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional, Fian Marata mengatakan, rumah senilai Rp575 juta yang akan dibangun di samping BPBD Lebak di Jln Ir. Juanda, Kelurahan Rangkasbitung Barat, Kecamatan Rangkasbitung yang berkonstruksi dua lantai tersebut akan menjadi prototipe untuk evakuasi korban Gempa.
“Tujuan kami disini ingin membuat prototipe bangunan tahan Gempa dua lantai, yang digunakan untuk mitigasi bencana di wilayah Lebak ini,” katanya, Kamis (16/9).
Menurutnya, bangunan tahan gempa yang konstruksi utamanya dari baja itu akan dilaksanakan selama kurang lebih dua setengah bulan. “Pengerjaan bangunan dilaksanakan selama dua setengah bulan. Konstruksi utamanya itu dari baja,” ujarnya.
Kedepannya rumah tahan gempa tersebut akan difungsikan untuk masyarakat di wilayah Kabupaten Lebak yang menjadi korban bencana Gempa.
“Dengan adanya prototipe ini, semoga bisa digunakan untuk masyarakat. Agar bisa dijadikan sebagai contoh bagaimana rumah tahan gempa yang sesuai kaidah,” jelasnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama mengungkapkan, selain nanti sebagai tempat bagi pengungsi korban gempa rumah ini akan dijadikan sebagai tempat mitigasi bencana di Lebak.
“Kita ingin menjadikan rumah tahan gempa ini, teknologinya akan kita duplikasi. Bila ada pembangunan rumah tahan gempa yang didanai daerah, kita bisa menggunakan teknologi ini,” ungkapnya.
Untuk pembangunan rumah tahan gempa dengan luas bangunan sekitar 105 meter persegi itu, akan menelan biaya pembangunan di kisaran Rp575 Juta.(CR-01/PBN)
Discussion about this post