BAYAH, BANPOS – Warga dari dua desa di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, kompak menolak bantuan beras Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang disalurkan PT Pos Indonesia. Warga menilai beras yang disalurkan kualitasnya buruk dan tidak layak dikonsumsi.
Berdasarkan penelusuran, warga yang menolak bantuan beras PPKM merupakan Keluarga Penerima Manfaat (PKM) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Tunai (BST. Mereka berasal dari Desa Bayah Barat dan Desa Pamubulan.
Disebutkan, dampak dari penolakan itu menyebabkan sudah sekitar empat hari ratusan karung berisi beras kemasan 10 kilogram menumpuk di kantor desa. Saat ini, mereka masih menunggu penggantian dari pihak Bulog selaku pihak penyedia bantuan beras PPKM.
Seperti dikatakan Kasie Pemerintahan, Desa Pamubulan Kecamatan Bayah, Sudaryat mengatakan, sejak beras tiba di kantor desa pada Sabtu (7/8) lalu, pihaknya langsung melakukan pengecekan. Dan dari beberapa karung yang dibuka, kondisi beras ditemukan berkualitas buruk.
“Kusam bercampur dengan beras berwarna kuning, juga ada batunya. Ukuran batunya kecil-kecil sebesar beras aja, lumayan banyak (batunya),” jelasnya, Rabu (11/10).
Selain itu, terang Sudaryat, pihaknya juga mendapatkan informasi bahwa di Desa Bayah Barat pun sama mendapatkan bantuan beras yang kondisinya sama jelek.
“Desa Bayah Barat katanya mau diretur, ya akhirnya Pamubulan juga sama, mau diretur saja. Kasie Ekbang (Desa Pamubulan) sudah konfirmasi ke pihak Pos,” ujar Sudaryat.
Dalam hal ini pihaknya berharap, Bulog Lebak dapat segera menggantinya dengan beras berkualitas baik atau sesuai standar yang sudah ditentukan. Pasalnya, tambah Sudaryat, jika beras berkualitas buruk itu tetap disalurkan, maka yang disalahkan oleh para KPM adalah pihak pemerintah desa.
Terlebih, kata Sudaryat, masyarakat di desanya sudah mengetahui bahwa beras PPKM di desa lain, seperti di Desa Sawarna berasnya bagus, berwarna jernih dan putih.
“Penerima manfaat di Desa Pamubulan (KPM dari PKH dan BST) totalnya 693. Mudah-mudahan di masa sulit ini mereka benar-benar dapat merasakan manfaat dari bantuan pemerintah ini. Makanya kita tunggu saja beras penggantinya,” paparnya.
Terpisah, Sekdes Bayah Barat, Deni, mengakui bahwa hingga kemarin bantuan beras PPKM di desanya itu belum disalurkan. “Iya kita belum menyalurkan, masih merekap Danom dari POS per RT,” katanya.
Terpisah, Kepala Kantor Pos Kecamatan Bayah, Agus Hermawan kepada wartawan membenarkan bahwa di dua desa wilayah kerjanya, yakni Desa Bayah Barat dan Pamubulan, beras PPKM belum disalurkan karena masih menunggu beras pengganti. “Penggantiannya biasanya nunggu DO dari Bulog dulu pa,” tuturnya.
Terpisah, di Rangkasbitung Komisi III DPRD Kabupaten Lebak bersama Perum Bulog Sub Drivre Lebak-Pandeglang menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPRD Kabupaten Lebak. Komisi III juga mengundang PT Pos, Disperindag Kabupaten Lebak dan Dinas Sosial Kabupaten Lebak untuk membahas soal buruknya kualitas beras bantuan PPKM yang diterima masyarakat.
Discussion about this post