Catatan Redaksi: BANPOS mendapat pengakuan dari para korban, terkait berbagai tindakan yang dilakukan oleh pelaku. Namun berdasarkan Kode Etik Jurnalistik serta berpedoman kepada Pemberitaan Ramah Anak, Tim Redaksi memutuskan untuk tidak mencantumkan peristiwa tersebut.
SERANG, BANPOS – Usai viralnya dugaan pelecehan seksual yang terjadi di instansi pendidikan, tepatnya di SMAN 4 Kota Serang, kini para penyintas predator seksual di lingkungan sekolah lainnya pun akhirnya berani untuk angkat bicara.
Seperti yang disampaikan oleh sejumlah alumni dari SMP Negeri 9 Kota Serang kepada BANPOS pada Kamis (17/7) malam.
Sejumlah alumni yang saat ini masih duduk di bangku SMA tersebut merupakan penyintas predator seksual yang pernah mengajar dan melatih mereka di SMPN 9 Kota Serang.
Berdasarkan pengakuan mereka, diperkirakan puluhan siswa di sekolah tersebut telah menjadi korban, terhitung sejak tahun 2009.
Dari pengakuan mereka yang juga didampingi oleh tim pendamping, pelaku merupakan seorang pengajar dan pelatih pada salah satu ekstrakurikuler di sekolah tersebut.
E-Paper BANPOS Terbaru
Pelaku merupakan pengajar yang baru saja berstatus PPPK di SMPN 9 Kota Serang beberapa waktu yang lalu.
Pelaku menargetkan para anggota ekstrakurikuler sebagai korbannya. Perilaku tersebut dilakukan selama puluhan tahun kepada para korban yang masih di bawah umur.
Lakukan Child Grooming dan Manipulasi Pendidikan Seksual
Sumber BANPOS itu memaparkan bahwa pelaku melancarkan aksinya tersebut dengan modus memanipulasi minimnya pengetahuan para korban.
Seperti salah satu modus yang dilakukan oleh pelaku, dengan mengajak korban ke salah satu ruangan dan menipu korban dengan dalih pendidikan seks.
“Modusnya pelaku mengatakan bahwa korban memiliki masalah kesehatan pada alat reproduksi. Sehingga ia melakukan tindakan asusila kepada korban yang merupakan siswa laki-laki,” kata sumber tersebut kepada BANPOS.
Ia menjelaskan, selain tindakan asusila secara fisik, pelaku juga meminta korban untuk mengirimkan foto dan video tak senonoh kepada pelaku.
Discussion about this post