Karena itu, tagline ini menjadi pengingat sekaligus pedoman bagi seluruh satuan pendidikan untuk dapat melaksanakan MPLS Ramah secara humanis, edukatif dan juga penuh empati.
Iwan berharap, melalui pelaksanaan MPLS Ramah 2025 ini dengan konsisten, maka akan terbentuk ekosistem pendidikan yang sehat dan bebas dari tindakan bullying atau perundungan.
Dengan demikian, siswa baru tidak hanya mengenal lingkungan sekolah secara fisik tapi juga dapat membangun keterhubungan sosial yang positif dan juga berkelanjutan.
“Semoga MPLS Ramah ini dapat menjadi pijakan awal yang baik bagi generasi muda untuk tumbuh menjadi insan yang cerdas, berkarakter, dan berkontribusi aktif dalam pembangunan Indonesia Emas 2045,” kata Iwan.
Ia menjelaskan, setiap rangkaian kegiatan MPLS Ramah dirancang untuk mendukung pengenalan lingkungan sekolah, penanaman budaya literasi, penguatan profil pelajar Pancasila, serta pembinaan keterampilan abad 21, yaitu 5C (communication, collaboration, creativity, critical thinking, and character). (RM.ID)
Discussion about this post