Tak hanya itu, fasilitas pencucian kereta atau Automatic Train Washing Plant (ATWP) juga dilengkapi sistem daur ulang air pencucian yang menyaring dan mengolah kembali air bekas pakai.
Sehingga mengurangi konsumsi air baru secara signifikan dan mendukung efisiensi operasional secara menyeluruh,” ujar Purnomosidi.
Di seluruh stasiun LRT Jabodebek, berbagai inisiatif hijau diterapkan untuk mendorong gaya hidup berkelanjutan, antara lain penyediaan water station gratis guna mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai, serta fasilitas parkir sepeda yang mendukung mobilitas.
Pengguna juga diperbolehkan membawa sepeda lipat di hari kerja dan sepeda non-lipat di akhir pekan, sebagai bagian dari integrasi gaya hidup sehat dengan transportasi publik.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk turut berperan aktif dengan memilih transportasi umum dalam kegiatan sehari-hari,” ujarnya.
E-Paper BANPOS Terbaru
Setiap perjalanan dengan moda publik seperti LRT Jabodebek berarti berkontribusi langsung dalam upaya menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, serta menciptakan udara yang lebih bersih bagi semua.
“Bersama, kita bisa bergerak menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutang,” tutur Purnomosidi.
Dia juga memastikan, dengan dukungan teknologi bersih, standar lingkungan yang ketat, serta kesadaran dan partisipasi aktif pengguna, LRT Jabodebek terus memperkuat perannya sebagai solusi transportasi perkotaan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Sementara itu, di tengah anomali curah hujan sejak Mei 2025 yang diperkirakan berlanjut hingga Oktober, kita diingatkan bahwa perubahan iklim sudah nyata memengaruhi kehidupan.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut, curah hujan di atas normal terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, bahkan saat musim kemarau.
Hujan deras ini adalah salah satu dampak perubahan iklim yang dipicu oleh emisi gas rumah kaca, terutama dari transportasi dan bahan bakar fosil.
“Mengurangi emisi dengan beralih ke transportasi publik rendah emisi menjadi langkah penting untuk memperlambat perubahan iklim dan mengurangi cuaca ekstrem,” pungkas Dwikorta. (Tangselpos)
Discussion about this post