Manfaat serupa dirasakan di Minahasa, Sulawesi Utara. Di sana, para peternak babi kini menikmati kandang yang terang benderang sepanjang hari tanpa biaya listrik.
“Sekarang kandang babi bisa terang 24 jam tanpa bayar pulsa listrik atau solar lagi. Kami lebih hemat dan bisa menabung untuk beli indukan tambahan. Harapannya bantuan seperti ini bisa terus dikembangkan,” ujar Youke Sondakh, Ketua Peternakan Biapong.
Lebih dari sekadar menyuplai listrik, Pertamina NRE juga membawa misi edukasi.
Warga dilibatkan dan diajarkan bagaimana memanfaatkan potensi energi terbarukan yang ada di sekitar mereka. Mulai dari matahari, air, hingga limbah ternak yang diolah menjadi biogas.
Kesadaran dan partisipasi ini menjadi elemen penting dalam menjaga keberlanjutan program.
E-Paper BANPOS Terbaru
Tak sedikit desa yang kini mulai mengelola pembangkit mereka sendiri, bahkan menjual surplus energi secara swadaya.
UMKM lokal yang tadinya terseok-seok akibat tingginya biaya operasional kini mulai bangkit, memproduksi dengan efisien, dan memperluas pasar.
Apa yang dirintis Pertamina NRE ini perlahan menjadi gerakan sosial. Kolaborasi lintas pihak—dari unit Pertamina, pemerintah daerah, universitas, hingga lembaga internasional—menjadi bahan bakar yang memperkuat nyala energi dari desa.
Desa Energi Berdikari tak lagi hanya program tanggung jawab sosial, tapi gerakan kolektif yang menyatukan masyarakat dan teknologi untuk masa depan yang lebih hijau. (RM.ID)
Discussion about this post