SULAWESI, BANPOS – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) atau PKT kembali mencatatkan prestasi di kancah internasional, dengan meraih penghargaan Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) 2025, pada kategori Social Empowerment.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Gusrizal mengatakan, penghargan ini diberikan atas keberhasilan Perusahaan terhadap pemberdayaaan masyarakat, melalui program Pertanian Bulutana Berkelanjutan, Sejahtera dan Mandiri (PKT BERSERI).
Gusrizal mengatakan, PKT BERSERI dijalankan di Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang merupakan dataran tinggi dengan potensi pertanian yang besar. Namun, masih menghadapi berbagai tantangan mendasar.
Untuk itu, melalui program tersebut, pihaknya merancang model pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan, sekaligus memberdayakan petani lokal untuk mengelola sumber daya pertanian secara berkelanjutan.
Sasarannya, kata dia, pemanfaatan limbah ternak dan pertanian menjadi pupuk kompos organik, serta mendorong diversifikasi pendapatan berbasis agribisnis lokal.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Program ini representasi komitmen Pupuk Kaltim terhadap pembangunan berkelanjutan, khususnya sektor pertanian pedesaan dengan mengedepankan pendekatan holistik yang menyentuh aspek ekonomi, sosial dan lingkungan secara terpadu,” kata Gusrizal, dalam keterangan resminya, Rabu (16/7/2025).
Baca juga : Pertamina Patra Niaga Borong 14 Penghargaan di Ajang ISRA 2025
Menurut Gusrizal, sepanjang Maret 2024 hingga Februari 2025, program ini telah berhasil mengolah total 34,6 ton limbah kotoran hewan dan lebih dari 1,5 ton limbah pertanian seperti jerami, yang diproses menjadi pupuk organik berkualitas tinggi.
Ia menilai, inovasi ini pun berdampak besar dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, serta menekan praktik pembakaran terbuka terhadap limbah pertanian yang selama ini menjadi penyumbang polusi udara dan degradasi lingkungan.
Sementara dari sisi kapasitas produksi pertanian, sebelum program PKT BERSERI petani Bulutana hanya mampu menghasilkan rata-rata 3,8 ton padi per hektar.
Discussion about this post