Untuk mencapai target tersebut, lanjut Maesyal, pihaknya akan mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pemetaan potensi objek pajak baru dan pemasangan alat rekam transaksi pajak.
Inovasi sistem pajak berbasis teknologi dan perluasan kanal pembayaran bekerja sama dengan sektor perbankan juga terus dikembangkan.
Dari sisi belanja, pengalokasian anggaran didasarkan pada prinsip bottom-up hasil musrenbang dan top-down dari rencana strategis pemerintah. Maesyal menyatakan, stabilitas fiskal dijaga melalui pengelolaan anggaran efisien, peningkatan PAD, dan diversifikasi ekonomi agar tidak tergantung pada satu sektor.
Dukungan terhadap pelaku usaha mikro juga diberikan melalui penjaminan kredit murah yang sudah menjangkau 59.734 pelaku usaha. Meski demikian, pemberian subsidi bunga masih dalam tahap kajian lebih lanjut.
“Semua perencanaan disesuaikan dengan pedoman Permendagri tentang penyusunan APBD tahun anggaran 2025,” jelasnya.(Odi)
Discussion about this post