JAKARTA, BANPOS – Rencana ambisius Tottenham Hotspur di bursa transfer musim panas ini kembali disorot publik.
Setelah sukses mengamankan tanda tangan Mohammed Kudus dan terus mendesak Nottingham Forest melepas Morgan Gibbs-White, kini manajer anyar Thomas Frank ngotot menginginkan satu nama mahal lagi: Adam Wharton dari Crystal Palace.
Namun, langkah ini dinilai tidak masuk akal oleh sejumlah pengamat.
Dengan banderol mencapai £100 juta (setara Rp2 triliun), publik menilai seharusnya Tottenham bisa lebih bijak dan percaya pada talenta muda mereka sendiri: Archie Gray.
Tottenham Kejar Wharton, Palace Minta Harga Fantastis
Wharton memang menjadi target utama Thomas Frank sejak masih menangani Brentford.
E-Paper BANPOS Terbaru
Gaya main Wharton dinilai cocok mengisi lini tengah Spurs yang sedang diremajakan.
Sayangnya, Crystal Palace tak mau melepas gelandang 21 tahun itu dengan harga murah.
Mereka hanya akan bernegosiasi jika Spurs siap membayar lebih dari £100 juta, mirip seperti yang Arsenal bayarkan saat mendatangkan Declan Rice.
Tottenham disebut sudah memantau Wharton sejak 2023 dan kini merasa saatnya menuntaskan transfer tersebut.
Tapi, apakah langkah itu tepat?
Percayalah Pada Archie Gray, Sang ‘The Next Gerrard’
Di tengah gegap gempita perekrutan mahal, nama Archie Gray kembali mengemuka.
Pemuda 18 tahun itu sudah lebih dulu dimiliki Spurs dengan biaya transfer sekitar £40 juta.
Namun sepanjang musim lalu, ia lebih banyak bermain di luar posisi aslinya, mulai dari bek kanan, bek kiri, bahkan sempat diplot jadi bek tengah.
Meski tampil tidak dalam posisi naturalnya, Gray tetap tampil solid dan mencuri perhatian tim pelatih Spurs.
Kini, banyak yang percaya jika diberi kesempatan sebagai gelandang tengah, Gray bisa berkembang menjadi sosok seperti Steven Gerrard.
Tottenham sebenarnya sudah punya semua yang dibutuhkan di dalam skuad mereka.
Daripada menghamburkan uang untuk Wharton yang belum tentu langsung nyetel, lebih baik beri panggung untuk Gray yang punya potensi luar biasa.
Dengan Rodrigo Bentancur sebagai tandem atau mentor di lini tengah, Thomas Frank bisa membangun masa depan Spurs tanpa harus membakar dana besar. (*)
Discussion about this post