<strong>LEBAK, BANPOS</strong> - Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Lebak, Banten mendapatkan tugas lain yaitu membujuk warga setempat agar anaknya masuk Sekolah Rakyat untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). "Kita minta semua pendamping PKH itu membujuk dan menjelaskan pada warga tentang pentingnya sekolah," kata Ketua Koordinator Pendamping PKH Kabupaten Lebak Wahyu dalam keterangan di Lebak, Senin. Sekolah Rakyat di Lebak menampung 100 siswa dan untuk mendapatkan peserta didik tersebut salah satunya upaya keras dari pendamping PKH yang tersebar di wilayah tersebut. Banyak tantangan yang dihadapi pendamping PKH. Selain waktunya singkat juga karena adanya budaya kumpul bersama anggota keluarga yang masih kuat meski ia masuk kategori miskin. Menurut dia, dengan kerja keras pendamping PKH di lapangan akhirnya dapat membujuk dan meyakinkan kepada masyarakat untuk mendaftarkan anaknya di Sekolah Rakyat tingkat SMA. Dari 28 pendamping PKH hanya menyertakan peserta didik Sekolah Rakyat dari 25 kecamatan, sedangkan tiga kecamatan seperti Gunung Kencana, Panggarangan dan Cihara tidak ada siswa dengan alasan kuatnya budaya kumpul bersama keluarga. "Kami mengapresiasi pendamping PKH bisa membujuk dan meyakinkan kepada masyarakat sehingga mereka mau menerima Sekolah Rakyat," kata Wahyu menegaskan. Siti Nurasiah, seorang pendamping PKH di Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak mengatakan pihaknya bisa menyertakan lima peserta didik dari keluarga miskin dan rentan miskin setelah dibujuk dan diyakinkan bahwa pemerintah memberikan pendidikan gratis Sekolah Rakyat untuk memutuskan mata rantai kemiskinan. Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinsos Kabupaten Lebak Lela Gifty Cleria menyebutkan pelaksanaan Sekolah Rakyat adalah kolaborasi dengan beberapa kementerian dengan ujung tombak Kementerian Sosial (kemensos). Untuk pembangunan fisik dan sarana pembelajaran oleh Kementerian PUPR, sedangkan kurikulum dan tenaga guru dari Kemendikdasmen. "Kami bersama pendamping PKH itu melakukan pendataan agar anak anak dari keluarga miskin dan rentan miskin kategori desil 1 dan 2 bisa melanjutkan pendidikan gratis di Sekolah Rakyat," katanya.<strong> (ANTARA)</strong><!--nextpage--> <div class="request-info"></div>
Discussion about this post