KABUPATEN LUMAJANG, BANPOS – Gunung Semeruyang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi sebanyak empat kali pada Selasa (15/7/2025). Masing-masing pada pukul 04.20 WIB, 06.21 WIB, 06.51 WIB, dan 07.15 WIB.
Tinggi letusan terakhir mencapai 1,2 kilometer di atas puncak.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas tebal ke arah selatan dan barat daya. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 152 detik.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 07.15 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.200 meter di atas puncak atau ketinggian 4.876 meter di atas permukaan laut (mdpl),” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto seperti dikutip ANTARA, Selasa (15/7/2025).
Saat ini, Gunung Semeru masih berstatus waspada atau level II.
E-Paper BANPOS Terbaru
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi terkait situasi ini. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
“Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” ujar Liswanto.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang aliran airnya berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (RM.id)
Discussion about this post