JAKARTA, BANPOS – Di balik kepergian Kylian Mbappe ke Real Madrid, terselip sindiran tajam dari internal Paris Saint-Germain (PSG).
Klub asal Prancis itu percaya bahwa mereka justru menjadi lebih kuat dan solid tanpa sang megabintang.
Hal ini diungkapkan jurnalis AS, Aritz Gabilondo, yang menyebut bahwa suara-suara dari dalam klub menilai PSG sudah ‘menyingkirkan masalah’ dengan membiarkan Mbappe pergi, dan kini masalah itu ‘dioper’ ke Real Madrid.
Pernyataan itu makin tajam mengingat PSG baru saja menghancurkan Madrid 4-0 di final Piala Dunia Antarklub.
Kemenangan itu seolah menjadi bukti nyata bahwa PSG versi Luis Enrique tidak lagi butuh superstar tunggal, justru tampil garang dengan kolektivitas.
E-Paper BANPOS Terbaru
PSG Tak Butuh Satu Bintang, Tapi Sebelas
Ucapan pelatih Luis Enrique sebelum laga final pun makin memanaskan situasi. Ia mengatakan, bahwa sepakbola membutuhkan 11 bintang, bukan hanya satu.
“Tim dengan sebelas bintang, itulah sepak bola. Kami tidak ingin hanya satu. Dan itulah yang kami miliki sekarang. Komitmen kami: bintang sesungguhnya adalah tim,” ucapnya.
Kalimat itu langsung ditafsirkan banyak pihak sebagai sindiran kepada Mbappe, yang selama ini dianggap terlalu dominan dan membuat PSG kehilangan keseimbangan.
Di era baru PSG ini, pemain seperti Ousmane Dembele justru bersinar dalam peran sebagai false nine, aktif menekan lawan dan rajin bergerak demi tim. Sesuatu yang dulu jarang terlihat dari Mbappe.
Real Madrid Kini Punya ‘Masalah yang Sama’
Masih dalam siaran Carrusel Deportivo, Gabilondo menyebut bahwa transformasi struktur defensif PSG datang seiring kepergian Mbappe.
“Secara internal, mereka percaya telah menghapus satu masalah dan mewariskannya ke Real Madrid,” ungkapnya.
Pengamat lainnya, Fermin Suarez, bahkan menyamakan PSG sekarang dengan Barcelona era Luis Enrique, tim yang tak hanya mengandalkan trio MSN, tapi juga diwarnai kekompakan dan struktur tim yang rapi.
Namun, Bruno Alemany memberikan catatan bahwa Mbappe tetap pemain hebat dan PSG nyaris gagal di semifinal musim lalu, meski mendominasi.
Discussion about this post