JAKARTA, BANPOS – Drama panas mewarnai bursa transfer kali ini!
Setelah sukses mendatangkan Mohammed Kudus dari West Ham, Tottenham Hotspur langsung tancap gas untuk menjemput Morgan Gibbs-White dari Nottingham Forest.
Tapi langkah itu justru memicu perang terbuka antar klub.
Forest, lewat pemiliknya Evangelos Marinakis, melaporkan Tottenham ke Premier League setelah menduga Spurs tahu isi klausul pelepasan Gibbs-White secara tidak sah.
Klub berjuluk The Tricky Trees itu bahkan sempat mengancam akan menempuh jalur hukum.
E-Paper BANPOS Terbaru
Tottenham disebut mengetahui klausul rilis senilai £60 juta dalam kontrak sang gelandang, dan bersiap mengaktifkannya.
Namun, kabar ini membuat Forest kebakaran jenggot, karena sebelumnya tak banyak yang tahu soal detail klausul tersebut.
Super-agen Sebut Spurs Harus Bayar Lebih dari Klausul Rilis
Polemik ini turut dikomentari oleh super-agen, Sky Andrew, sosok yang pernah terlibat dalam transfer kontroversial Sol Campbell ke Arsenal.
Dalam siaran di talkSPORT, Sky Andrew menilai situasi ini tidak akan mudah diselesaikan.
“Kalau sampai masuk ke arbitrase, Forest harus bisa membuktikan bahwa Spurs menghubungi pemain atau agennya tanpa izin klub. Dan itu tidak mudah dibuktikan,” katanya.
“Jadi sekarang pertanyaannya bukan soal apakah Spurs bisa membelinya seharga £60 juta. Bisa jadi mereka harus bayar lebih mahal agar kesepakatan tetap jalan.”
Forest Sempat Patok Harga £100 Juta
Morgan Gibbs-White tampil cemerlang musim 2024/25. Dengan torehan 17 kontribusi gol di Premier League, dia jadi tulang punggung Nottingham Forest.
Tak heran, pada April lalu, TBR Football melaporkan bahwa Forest sempat mematok harga hingga £100 juta bagi klub manapun yang ingin memboyongnya.
Kini setelah Tottenham mencoba memanfaatkan celah klausul rilis, Forest tak mau tinggal diam.
Apakah transfer ini akan tetap terwujud? Atau malah jadi saga baru di meja hukum Premier League?
Yang jelas, Daniel Levy harus berpikir dua kali jika ingin membawa Gibbs-White ke London Utara tanpa bikin masalah makin panjang. (*)
Discussion about this post