JAKARTA, BANPOS – Nilai tukar rupiah pagi ini, Jumat (11/7/2025) dibuka melemah 0,03 persen ke level Rp 16.229 per dolar Amerika Serikat (AS) dibanding penutupan kemarin di level Rp 16.224 per dolar AS.
Pergerakan mata uang di kawasan Asia bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang minus 0,36 persen, ringgit Malaysia melemah 0,21 persen, dolar Singapura turun 0,12 persen, baht Thailand minus 0,09 persen, won Korea minus 0,06 persen, peso Filipina melemah 0,02 persen, dan yuan China menguat 0,03 persen. Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menguat 0,18 persen ke level 97,50.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap poundsterling Inggris melemah 0,03 persen ke level Rp 21.984, dan terhadap dolar Australia menguat ke 0,09 persen level Rp 10.682.
Analis mata uang Lukman Leong mengatakan, nilai tukar rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring dengan penguatan greenback yang didorong oleh data ketenagakerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan.
Data klaim pengangguran terbaru menunjukkan penurunan signifikan, menandakan pasar tenaga kerja AS masih solid.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Data ini memperkuat dolar dan menekan mata uang negara berkembang, termasuk rupiah,” ujarnya, Jumat (11/7/2025).
Selain faktor fundamental dari data tenaga kerja, ketidakpastian global juga meningkat setelah mantan Presiden AS, Donald Trump, menetapkan tarif impor sebesar 35 persen terhadap produk Kanada.
Menurut Lukman, Wacana ini memicu kekhawatiran pelaku pasar akan potensi perang dagang baru yang bisa mengguncang stabilitas ekonomi global.
Dia memproyeksi, nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.200-Rp16.300 per dolar AS sepanjang hari ini. (RM.ID)
Discussion about this post