SERANG, BANPOS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, Banten, mendukung pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk naik kelas dengan memamerkan berbagai produk unggulan lokal di panggung bergengsi Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Expo 2025. Kamis (10/7/2025)
Sekretaris Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoumperindag) Kabupaten Serang, Shinta Asfilian Harjani, di konfirmasi dari Serang, Rabu, menyatakan bahwa pameran ini merupakan kesempatan emas bagi para perajin untuk menampilkan karya terbaik mereka di tingkat nasional.
Acara yang menjadi puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Dekranas ini diselenggarakan di BSCC Dome, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada 9 sampai 11 Juli 2025.
“Keikutsertaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Serang menjadi etalase strategis untuk memperkenalkan kekayaan kriya lokal ke pasar yang lebih luas,” ujarnya.
Lebih lanjut, Shinta, merinci bahwa produk yang diboyong ke Balikpapan merupakan hasil kurasi ketat yang mewakili keunikan dan kreativitas Kabupaten Serang. Salah satu yang diunggulkan adalah perhiasan dan tas yang dihiasi batu atau mutiara dari magic stone, sebuah material khas yang berasal dari perajin di Kecamatan Kramatwatu.
E-Paper BANPOS Terbaru
Dukungan juga diberikan kepada komunitas perajin lainnya, seperti Ynsew Craft dan Komunitas Handmade se-Kabupaten Serang, yang turut memamerkan berbagai produk kerajinan tangan (handycraft) yang inovatif dan memiliki nilai jual tinggi.
Tidak hanya itu, Pemkab Serang, juga mendorong praktik ekonomi sirkular dengan menampilkan produk anyaman seperti tas dan topi yang terbuat dari limbah kertas. Produk ramah lingkungan ini merupakan karya kreatif para perajin dari Desa Tegal Maja, Kecamatan Kragilan.
Di sektor fesyen, Dekranasda memfasilitasi para desainer lokal untuk unjuk gigi. Mereka menampilkan busana siap pakai yang menggunakan 12 motif batik khas Kabupaten Serang.
“Bahan-bahan batik nya pun berasal langsung dari para perajin di Kecamatan Tunjung Teja, Padarincang, dan Waringinkurung,” jelas Shinta.
Discussion about this post