TANGERANG, BANPOS – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, lakukan koordinasi dengan wilayah penyangga, seperti kota Tangerang dan Pemprov Banten, untuk mengatasi bersama persoalan bencana alam banjir.
“Nanti akan kita koordinasikan, karena ini dua wilayah. Wilayah sana, sudah wilayah Kota Tangerang, harus kita koordinasikan bersama dengan Kota Tangerang, sehingga dengan ini harus menjadi perhatian juga Provinsi Banten,” kata Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie di Tangerang, Rabu.
Ia mengatakan upaya koordinasi bersama dengan wilayah penyangga ini penting dilakukan agar pengendalian banjir satu sama lain beriringan menjadi solusi yang tepat.
“Dan yang paling penting koordinasi dengan wilayah kota Tangerang, karena jangan sampai kita lancar, kemudian di wilayah kota terjadi penyempitan atau penyumbatan,” ujarnya.
Selain itu, kata Benyamin, pihaknya juga akan terus melakukan monitoring dan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, khususnya Bogor, dalam mengontrol atau perkembangan situasi yang menjadi hulu aliran air menuju Kota Tangerang Selatan.
E-Paper BANPOS Terbaru
Sebab, lanjutnya, selama ini debit air yang menjadi penyebab luapan banjir di wilayahnya tersebut bersumber dari daerah Bogor.
“Kita selalu mendapatkan informasi curah hujan dan tinggi mata air yang ada di wilayah bendungan-bendungan di wilayah Bogor. Nanti kita antisipasi dan penanganannya harus bersama-sama,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa selama musibah banjir terjadi sejak Senin (7/7) hingga Selasa (8/7) terdapat 400 lebih Kepala Keluarga (KK) di daerah itu terdampak, dimana hampir seluruh wilayah permukiman warga terendam banjir akibat luapan aliran sungai dan intensitas curah hujan tinggi yang terjadi sejak Senin lalu.
“Kurang lebih ada 400 KK yang terdampak. Kita juga akan menyalurkan bantuan makanan di 3 RW, di RW 9, 10, dan 11 di lingkungan Pondok Maharta,” paparnya.
Untuk penanganan sementara, kata dia, Pemkot Tangsel telah mengerahkan sejumlah unit mesin pompa penyedot air ke lokasi-lokasi genangan banjir.
Discussion about this post