SERANG, BANPOS – Pelaksanaan grand final Duta Pariwisata Provinsi Banten yang telah selesai beberapa waktu lalu dinilai penuh kejanggalan dalam penetapan pemenang dari beberapa finalis sebagai salah satu ikon Pariwisata tersebut.
Dugaan-dugaan muncul setelah maraknya para finalis dalam kontestasi tersebut bersuara di berbagai platfrom media sosial mulai dari Instagram hingga TikTok.
Kejanggalan itu disebutkan oleh beberapa finalis, seperti, dugaan suap untuk menjadi pemenang; tidak adanya transparansi dalam nilai bagi finalis; ketentuan yang selalu berganti; hingga adanya titipan dari orang ‘penting’ agar bisa menjadi juara.
Salah satu finalis Duta Pariwisata Banten, Ismy, kepada BANPOS mengaku bahwa dirinya beserta finalis lainnya sangat menyayangkan atas pelaksanaan tersebut.
“Pertama, tentunya kami protes karena tidak sesuai dengan kriteria penilaian. 10 besar dipilih oleh panitia dan top 5 dipilih oleh juri. Kami meminta transparansi nilai dan penyelenggara (bilang) ‘nanti kami up nilainya’ ujarnya (panitia). Sedangkan kami sudah punya bukti nilai dari juri dan itu tidak sesuai dengan pemberian kategori,” kata Ismy saat dikonfirmasi BANPOS melalui pesan di platfrom Instagram.
E-Paper BANPOS Terbaru
Ismy menjelaskan, dirinya tidak mempermasalahkan siapapun yang terpilih menjadi Duta Pariwisata Banten.
Namun, ia menyoroti terkait teknis pelaksanaan kegiatan tersebut yang dinilai tidak menunjukan profesionalitas yang jelas.
“Sebenarnya ini bukan persoalan menang kalah saja, melainkan bagaimana cara mereka mempertanggungjawabkan integritasnya. Karena sendari awal, kami selalu ditekan untuk aktif tapi kenyatan yang kami lakukan sia-sia. Untuk apa ada pra karantina dan karantina jika para penyelenggara sudah memiliki kandidatnya sendiri,” jelasnya.
“Kemarin malam kita (finalis) sudah meet mempertanyakan hal yang janggal. Namun kita tidak menemukan jawaban, yang ada hanya pembelaan. Sampai hari ini pihak mereka (penyelenggara) belum klarifikasi,” lanjutnya.
Ia memaparkan, dirinya yang selama ini aktif senagai pegiat pariwisata di Banten merasa kecewa lantaran penyelenggara kegiatan tersebut telah memcoreng nama baik daerah dan pariwisata di Banten.
Discussion about this post