Dari sisi keberlanjutan dan efisiensi, hasil kajian dari Pusat Pengujian, Pengukuran, Pelatihan, Observasi dan Layanan Rekayasa Universitas Indonesia (Polar UI) menunjukkan bahwa emisi karbon Whoosh hanya sebesar 6,9 gram CO₂ per penumpang-kilometer.
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan kendaraan pribadi yang menghasilkan sekitar 12,7 gram CO₂ per penumpang-kilometer.
Dengan demikian, Whoosh telah berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon hingga 54%, sekaligus menekan potensi biaya kecelakaan lalu lintas hingga Rp2,91 miliar per tahun.
“Capaian 10 juta penumpang ini bukan sekadar angka, tetapi simbol nyata kemajuan bangsa dalam menghadirkan moda transportasi modern, ramah lingkungan, dan berstandar tinggi. Ini adalah bukti bahwa Indonesia mampu mewujudkan transformasi besar di sektor transportasi untuk meningkatkan konektivitas dan mobilitas masyarakat,” tutup Eva. (RM.ID)

Discussion about this post