“Presiden Trump tidak boleh dibiarkan memulai perang dengan Iran, atau negara mana pun, tanpa persetujuan Kongres,”ujar Adam Smith, Ketua Fraksi Demokrat di Komite Angkatan Bersenjata DPR.
Gregory Meeks, Ketua Fraksi Demokrat di Komite Urusan Luar Negeri, menambahkan bahwa tindakan Trump tidak memiliki strategi yang jelas dan justru memperburuk eskalasi tanpa arah diplomatik yang nyata.
Jim Himes, yang memimpin Komite Intelijen DPR, menyoroti bahwa serangan tersebut tampak lebih didorong impulsi politik ketimbang perencanaanstrategis.
“Tindakan serius menuntut perdebatan serius, bukan keputusan sepihak dari presiden,” sentilnya.
Sebelumnya, Trump mengumumkan bahwa Israel dan Iran sepakat melakukan gencatan senjata penuh seusai 12 hari perang. Mengutip Reuters pada Selasa(24/6/2025), Trump menyatakan kesepakatan ini adalah hasil keberanian dan kecerdasan dua negara. Kesepakatan ini diklaim difasilitasi Trump dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Rencananya, gencatan senjata dilakukan bertahap setelah masing-masing menyelesaikano perasi militer yang masih berlangsung. Kabar ini dibantah Menteri LuarNegeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi. Dia menegaskan tetap melanjutkan serangan ke Israel, Selasa (24/6/2025) pagi.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Operasi militer untuk menyerang Israel berlanjut hingga menit-menit terakhir pukul 4.00 waktu Teheran,” tegas Aragchi.
Dia menegaskan, belum ada kesepakatan gencatan senjata yang dicapai dengan Israel sejauh ini. Dia menekankan bahwa Iran siap menerima gencatan senjata jika Israel menghentikanserangannya.
“Keputusan akhir mengenai penghentian operasi militer kami akan dibuat kemudian,” tegas Aragchi (RM.ID)
Discussion about this post