Pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Polri Tahun 2025 di Jakarta, Kamis (19/6/2025) lalu, Sri Mulyani mengakui tantangan global semakin kompleks. Dari memanasnya geopolitik di Timur Tengah dan Eropa, hingga memudarnya tata kelola dunia yang berbasis multilateralisme.
Dia berharap, seluruh elemen di APBN dalam menghadapi guncangan ekonomi global, harus tetap sehat. Sri Mulyani menegaskan, APBN akan terus diarahkan untuk mendukung prioritas pembangunan nasional, seperti ketahanan pangan, energi, pendidikan, kesehatan, serta pengentasan kemiskinan melalui program unggulan seperti makan bergizi gratis, koperasi merah putih, dan sekolah rakyat.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Deni Surjantoro menyatakan, Pemerintah siaga penuh menghadapi risiko global, termasuk potensi perang di Timteng. Untuk memitigasi risiko tersebut, Kemenkeu telah menyiapkan langkah strategis dengan mengoptimalkan peran APBN sebagai peredam dampak dari peristiwa tak terduga.
Kemenkeu, katanya, terus memantau perkembangan kondisi global secara reguler. Melalui koordinasi erat lintas kementerian dan lembaga, termasuk Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk mengidentifikasi risiko perekonomian dan sektor keuangan Indonesia. (RM.ID)
Discussion about this post