Sejak bergabung dengan ExxonMobil pada 2018, FKT telah memperluas jangkauan pasar secara global. Pada 2024 lalu, FKT tercatat mengekspor pelumas otomotif ke Vietnam sebesar 1 juta liter dalam kemasan 4 liter.
“Kesempatan untuk kita menjangkau global itu cukup luas. Dan ini kita buktikan pada tahun 2024, kita mengekspor pelumas otomotif ke negara Asia Tenggara, salah satunya adalah Vietnam, sebesar 1 juta liter dalam bentuk packaging 4 liter,” ungkapnya.
Untuk mendukung pasar domestik, Harris mengungkapkan komitmen perusahaan terhadap Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), baik dari sisi material maupun sumber daya.
Kata dia, FKT juga menerapkan berbagai sistem pengelolaan lingkungan.
Salah satunya ialah oil separator untuk memisahkan kontaminasi oli dengan air sebelum dibuang ke lingkungan, serta sistem daur ulang air domestik menggunakan Sewage Treatment Plant (STP).
E-Paper BANPOS Terbaru
Sementara itu, Presiden Direktur PT ExxonMobil Lubricants Indonesia, Syah Reza, mengatakan pihaknya menggunakan sistem produksi semi-otomatis, dilengkapi teknologi rotary-weight filling dan pengendalian berbasis SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition).
Pabrik ini menjamin presisi, efisiensi, dan konsistensi kualitas dalam setiap liter produk yang dihasilkan.
“Fasilitas produksi menjadi bagian dari strategi kami untuk memperkuat rantai pasok pelumas berkualitas tinggi di Indonesia, sekaligus menjawab kebutuhan sektor industri yang membutuhkan solusi pelumasan andal, efisien, dan berstandar global. Produksi lokal memungkinkan kami menghadirkan produk yang relevan dengan kebutuhan operasional pelanggan dari manufaktur hingga energi dengan kecepatan dan fleksibilitas yang lebih tinggi,” ujar Syah Reza. (LUK)
Discussion about this post